Bacaria.id, Nias Selatan – Rumah adat Nias yang berumur ratusan tahun di Desa Lolofaoso Kecamatan Lolowau Kabupaten Nias Selatan terancam ambruk, Rumah Adat Nias yang masih berpenghuni itu kondisi rumahnya sudah rentan kerusakan butuh perhatian khusus pemerintah setempat.
Pantauan Bacaria.id di lapangan pada Rabu (11/10/2023), ada tiga unit Rumah Adat atau yang lebih dikenal dalam bahasa Nias “Omo Hada” yang menjadi rumah khas Suku Nias tersebut terancam punah akibat tak terurus.
Kebanyakan pemilik mengeluh dalam merawat ataupun memelihara bangunan bersejarah tersebut mengingat arsitektur bangunan rumah adat yang cukup rumit dan langka.
Dahulu para perancang rumah adat tidak memakai paku dalam konstruksi bangunan, semua dengan sistem pahat dan cantol hingga kayu konstruksinya saling mengikat satu sama lain.
Boroli Waruwu alias Ama Yuri (75) menceritakan bahwa dulunya keberadaan rumah adat di Desa Lolofaoso ini hanya satu yaitu kakek dari orang tuanya. Kemudian kakek dari orang tua nya itu mempunyai 7 orang anak dan didirikanlah tujuh rumah untuk anak anaknya.
“Jadi awalnya Rumah adat ada 7 di sini” jelasnya.
“Karena dulu ada istilah Perang maka Desa ini pernah ditinggalkan dan sempat jadi hutan, setelah beberapa puluh tahun sekira situasi kembali aman maka orang tua kita kembali ke Desa ini hingga kami anak, cucu dan cicit-cicitnya saat ini masih tinggal di kampung ini.
Nah, sekarang Bangunan rumah adat ini tinggal tiga unit tersisa, satu diantaranya menjadi rumah bersama artinya siapa saja yang tidak ada tempat tinggal dipersilahkan asalkan tetap menjaga kelestariannya dan itulah dulu rumah kakek dari orang tua kita terdahulu, dan 2 unit lainnya masih ditempati oleh pemiliknya namun dapat kita lihat sendiri bahwa sudah kumuh, rentan dengan kerusakan karena kurangnya perawatan,” ungkap Ama Yuri Waruwu.
Dari pantauan awak media ini, kembali menggali informasi kepada warga terkait sejauh mana perhatian pemerintah Kabupaten Nias Selatan terhadap bangunan rumah adat, S. Waruwu menjelaskan bahwa dulu pernah di rehap kecil-kecil pada masa kepemimpinan Idealisme Dachi.
“Pernah sekali di rehap sekitar 2013 yang lalu. Sekarang pada masa kepemimpinan yang hampir dua periode ini belum ada sama sekali sentuhan dari pemerintah daerah Kabupaten Nias Selatan, ini sangat disayangkan pada hal dulu pada masa kampanye politik Hilarius Duha sudah pernah berkunjung di kampung kita ini bahkan pernah menginjakkan kakinya di lantai rumah adat (Omo Hada) yang kumuh,” sebutnya.
“Ya mudah-mudahan kepemimpinan selanjutnya ada yang peduli dengan Bangunan Rumah Adat (omo hada) yang sudah rentan kerusakan ini,” harapnya.