Bacaria.id, Tapanuli Utara – Gerak cepat Satuan reserse kriminal Polres Tapanuli Utara Polda Sumut, berhasil menangkap 2 orang pelaku penganiayaan terhadap korban Hamonangan Siregar (47) warga Kelurahan Onan Hasang Kecamatan Pahae Julu Taput.
Kedua tersangka yang ditangkap yakni Musran Pasaribu (46) dan Miduk Pasaribu (42) keduanya warga Kelurahan Onan Hasang kecamatan Pahae Julu Taput.
Informasi yang dihimpun dari penganiayaan tersebut bermula, pada hari minggu sekira pukul 21.00 wib, terjadi keributan antara warga dengan pengemudi mobil truck yang keluar dari perusahaan PT NH di Onan Hasang Pahae Julu.
Saat itu korban selaku warga sekitar, sedang berada di halte lokasi keluar masuk perusahaan tersebut.
Tiba-tiba, tersangka Musran Pasaribu mengambil photo-photo di tempat kejadian. Saat itu tersangka memphoto korban. Lalu korban pun melarang dirinya di photo karena tidak ada hubungan dengan kejadian tersebut.
Atas larangan itu, tanpa basa-basi tersangka Musran Pasaribu langsung mendekati korban dan membenturkan kepalanya sekuat-kuatnya ke muka korban hingga tulang hidung nya patah.
Tidak sampai disitu, tersangka kembali memukul muka korban hingga giginya pun patah. Kemudian tersangka Miduk Pasaribu datang dan turut menendang korban di bagian pinggang hingga terjatuh.
Kapolres Taput AKBP Johanson Sianturi, melalui kasat reskrim AKP Zuhatta Mahadi, membenarkan penangkapan kedua orang tersangka.
“Keduanya ditangkap, Selasa, 22 Agustus 2023 sekira pukul 16.00 wib dari Tarutung,” jelasnya.
Penangkapan tersangka, lanjut Zuhatta, dilakukan atas dasar laporan pengaduan korban di polres Taput pada hari , minggu, 20 Agustus 2023, dimana korban HS melaporkan peristiwa penganiayaan atas dirinya yang dilakukan oleh kedua tersangka.
Setelah menerima laporan, proses penyelidikan dan penyidikan pun dilakukan sehingga terpenuhi unsur penganiayaan, kedua tersangka dijebloskan ke balik jeruji.
“Saat ini keduanya pun sudah resmi di tahan atas perbuatannya sesuai dengan pasal 170 Sub 351 ayat 1 KUHPidana dengan ancaman hukuman 5 tahun 6 bulan penjara,” tutup Zuhatta.
Sementara itu, istri korban Siti Khadijah saat di konfirmasi wartawan seputar peristiwa tersebut mengatakan, benar-benar apa yang dilakukan oleh tersangka perbuatan biadab yang menyiksa orang yang tidak mengetahui apa-apa.
“Oleh karena itu, saya menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada polres Taput yang dengan cepat mengambil tindakan atas laporan kami. Kami percaya, bahwa pihak kepolisian akan menjalankan hukum bagi kedua tersangka secara jujur dan adil agar keduanya bisa mendapat hukuman yang setimpal sesuai dengan perbuatannya,” katanya.