Daerah  

Kecewa Terhadap PT. Anak Tasik Puluhan Masyarakat Tanjung Selamat Gelar Demo

BacariaNews

Bacaraia.id, Labuhanbatu Selatan – Puluhan massa aksi yg tergabung dalam masyarakat Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Kampung Rakyat, menggeruduk PT. Anak Tasik, Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Selasa (09/07/2024).

Aksi demo tersebut dilakukan masyarakat Desa Tanjung Selamat karena kecewa dengan perusahaan PT. Anak Tasik yang diduga merugikan dan tidak berpihak kepada masyarakat setempat.

Dimana menurut warga perusahaan PT. Anak Tasik tidak perduli terhadap akses jalan rusak yang selama ini Truck mereka lalui keluar masuk untuk mengangkut Produksi TBS mereka, pupuk dan lain-lain, sehingga warga meminta agar perusahaan segera memperbaiki akses jalan yang rusak.

“Jangan hanya untung saja untuk perusahaan dan rugi untuk masyarakat,” ucap Haswan Halim Siregar selaku koordinator aksi.

Tak hanya itu saja Halim juga menyampaikan beberapa poin tuntutan masyarakat desa Tanjung Selamat yg ditujukan kepada Pimpinan Perusahaan. Dimana beberapa poin tuntutan tersebut telah dituangkan dalam selebaran tuntutan aksi berupa:
-Perbaikan akses jalan yg rusak
-Mengutamakan Penerimaan tenaga Kerja masyarakat Desa Tanjung Selamat yg mengacu pada UU Perda. Labuhan Batu Selatan No. 4 Tahun 2024
-Apabila ada pengajuan proposal Desa Tanjung Selamat kiranya agar diperhitungkan dan dipertimbangkan oleh pihak PT. Anak Tasik.

Sebab menurut pernyataan dari Saudara Halim Siregar pihak perusahaan PT. Anak Tasik yang dipimpin oleh Saudara Singaraja B. Samosir kurang peduli terhadap masyarakat Desa Tanjung Selamat.

Karena menurutnya, penerimaan tenaga kerja baru-baru ini diberikan kepada beberapa warga diluar Desa Tanjung Selamat, sementara permohonan lamaran kerja dari warga Desa Tanjung Selamat dihanyutkan ke sungai.

menurut informasi beberapa tenaga kerja yang diterima diduga adalah keluarga dari Singaraja B. Samosir pimpinan dari PT. Anak Tasik, tak hanya itu Halim Siregar juga menceritakan bahwa perusahaan PT. Anak Tasik juga terkesan sering mengabaikan permohonan bantuan (proposal) masyarakat Desa Tanjung Selamat.

Belakangan hari ini ada warga Desa Tanjung Selamat Dusun III, Aek Kelubi mengajukan proposal bantuan rumah ibadah pembangunan mesjid, tidak direspon oleh PT. Anak Tasik, satu sak semenpun tak ada disumbangkan perusahaan.

Diketahui ada juga di Desa Tanjung Selamat Dusun I pada bulan ramadhan memohon bantuan untuk acara di mesjid, Alhamdulillah diberikan gula putih 2 kg, susu kaleng 1, teh celup satu kotak.

“Bukan kami tidak bersyukur tetapi penyerahan bantuan itu didokumentasikan dan kami tidak tau untuk apa dokumentasi itu,” ujarnya.

Warga menilai Singaraja B. Samosir selaku manajer di PT. Anak Tasik tidak dapat menjalin hubungan yang harmonis antara masyarakat dengan perusahaan, keadaan ini berbeda dengan manajer sebelum-sebelumnya.

“Karena baru kepemimpinan saudara Singaraja B. Samosir masyarakat mengadakan demo,” ungkapnya.

Selain itu Singaraja selaku manajer juga diduga melakukan tekanan dan intimidasi terhadap karyawan untuk menggantikan ketua serikat pekerja yang baru 4 bulan terpilih dengan keluarganya yang diduga bertujuan untuk mengendalikan para pekerja dengan kekuasaannya.

Tak hanya itu, putra daerah Rusli Antoni Hasibuan juga turut angkat bicara, dimana menurutnya aksi demo ini wajar dilakukan oleh warga Tanjung Selamat karena perusahaan tidak perduli dengan masyarakat sekitar perusahaan.

Kedepannya kami masyarakat Desa Tanjung Selamat memohon kepada Pimpinan Pusat PT. Anak Tasik agar menempatkan Manajer yang dapat berkomunikasi dan menjalin hubungan baik kepada masyarakat Desa Tanjung Selamat.

“Tuntutan kami pun sudah diterima manager PT. Anak Tasik dan ia berjanji akan memberikan jawab sampai tanggal 15 Juli 2024 nanti,” kata Halim Siregar.

Sementara itu manager PT. Anak Tasik Singaraja B. Samosir mengatakan akan segera menyampaikan tuntutan masyarakat kepada pihak Manajemen Pusat dan selambat-lambatnya pihaknya akan menyampaikan hasil dari Manajemen Pusat pada 15 Juli 2024.

Diakhir, Halim Siregar selaku koordinator aksi menyampaikan apabila hingga tanggal 16 Juli 2024 tuntutan tidak diindahkan pihaknya juga tidak menerima hasil tuntutan aksi dari Manejemen Anak Tasik. Masyarakat akan menggelar aksi Demo jilid II dengan jumlah massa yang lebih banyak.