Bacaria.id, Batang – Banyaknya kasus perundungan yang terjadi di beberapa daerah dan pada hampir di jenjang pendidikan, baik Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun di Lembaga Pendidikan Agama seperti Madrasah dan Pesantren, menginisiasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menggelar sosialisasi pencegahan.
Acara tersebut menghadirkan (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki dan perwakilan institusi Polri, serta motivator dunia pendidikan.
Hal ini di lakukan agar peristiwa serupa tidak terjadi kembali, sosialisasi di ikuti para pendidik dan pelajar dari jenjang SMP hingga SMA sederajat.
Lani Dwi Rejeki menyampaikan, terjadinya perundungan tidak hanya muncul dari penyimpanan perilaku anak, namun juga di pengaruhi oleh ketidakmampuan memanfaatkan kecanggihan teknologi digital secara tepat guna.
“Peran Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) di sini sangat potensial, dalam memutus mata rantai penyebaran konten negatif berbau perundungan. Mereka bisa bersinergi dengan pihak lain, seperti frovider, Polres setempat dan lainnya, untuk menangkal tersebarnya konten negatif,” kata Pj Bupati Batang, pada saatusai membuka sosialisasi dan pencegahan tindak kekerasan di Gedung PGRI Batang, pada Rabu (4/10/2023).
Masyarakat yang mengalami atau menjadi korban perundungan, sebenarnya telah di sediakan media pelaporan, yakni Call Center 112, yang segera di sambungkan pada pihak terkait untuk menanganinya.