Daerah  

Pengelolaan Sampah Diubah Menjadi Energi Listrik di Surakarta

BacariaNews

Bacaria.id, Surakarta – Pengelolaan sampah diubah menjadi Energi Listrik (PSEL) Putri Cempo akan dimulai memproduksi listrik secara konsisten mulai 30 Oktober ini.

Meski sudah bisa memproduksi listrik, akan tetapi kerja sama jual beli listrik dengan PLN baru akan dilakukan pada Januari 2024.

Ada beberapa hal yang perlu disiapkan, Mulai dari penyiapan sejumlah dokumen pendukung jual beli listrik, hingga kesiapan lahan untuk biodrying. Semua itu baru selesai pada akhir Desember mendatang.

Kristiana Hariyati kepala Dinas Lingkungan Hidup ( DLH ) Kota Surakarta mengatakan, setifikat layak operasional (SLO) dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) telah diterbitkan.

Dengan adanya syarat itu operasional PSEL bisa segera dilakukan. Pada 30 Oktober nanti, pemkot bakal me-launching kesiapan pengoperasian PSEL atau sebelumnya sering disebut pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa).

Dengan demikian PSEL akan mulai memproduksi listrik secara normal dan diterima oleh Gardu Induk PLN.

“SLO sudah diterima. Tanggal 30 Oktober itu kami lakukan resmikan kesiapan pengoperasian PSEL Kota Solo. Untuk jual beli listriknya menunggu berita acara commercial operation date (COD) dari PLN,” kata dia, Senin kemarin (23/10/2023 ).

Delapan mesin gasifier yang akan dioperasikan oleh PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) mulai bisa menghasilkan listrik 5 megawatt. Guna mendukung kinerja mesin gasifier itu, minimal harus ada 545 ton sampah yang harus diolah. Sebab, fasilitas biodrying di PSEL belum siap sepenuhnya.

Untuk awal operasional ini pemkot akan mendatangkan sampah siap pakai dari Bali.

“Bangunan tambahan untuk biodrying itu targetnya 2 hektare. Kami baru bisa menyediakan 1,5 hektare. Setengah hektare sisanya baru selesai akhir bulan ini. Setelah itu akan dilakukan pembangunan oleh PT SCMPP. Infrastrukturnya baru selesai akhir Desember. Jadi jual beli listrik baru bisa dilakukan di 2024,” beber Kristiana.

Mendatangkan sampah siap pakai dari Bali itu juga berfungsi menggantikan sampah-sampah baru di TPA Putri Cempo yang terbakar beberapa waktu lalu. Dengan mendatangkan sampah siap pakai itu PSEL akan lebih siap beroperasi. Mengingat infrastruktur biodrying tengah disiapkan sampai akhir tahun ini.

“Operasional produksi listriknya sudah dan diterima oleh gardu induk PLN mulai 30 Oktober itu. Tapi untuk jual belinya dengan PLN baru awal tahun depan karena masih ada satu proses administrasi internal PLN. Ini yang masih kami ditunggu. Jadi nanti secara bertahan proses jual beli 5 megawatrnya dengan PLN baru di Januari 2024,” kata dia.

Berdasarkan kalkulasi yang dilakukan DLH Kota Solo, dengan 545 ton sampah digunakan untuk memproduksi listrik, tumpukan sampah di TPA Putri Cempo akan rampung kurang dari 10 tahun. Sebab itu, pada launching di 30 Oktober nanti pihaknya akan meluncurkan sistem data dan melakukan sejumah komitmen dengan beberapa wilayah sekitar untuk pengelolaan sampah di TPA Putri Cempo.

“Tidak sampai 10 tahun, paling hanya sampai 5 tahun. Makanya besok itu kami mau me-launching juga sistem data dan komitmen dengan daerah sekitar untuk pengelolaan sampah di TPA Putri Cempo,” papar Kristiana.

Terpisah, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming memastikan PSEL akan beroperasi dalam waktu dekat. Dia telah meninjau kesiapan PSEL pada Senin kemarin (23/10/2023 ) sebelum launching pada 30 Oktober.

“Sudah, tinggal kita luncurkan saja. Operasional tanggal 30 Oktober ya,” tutupnya.