Bacaria.id, Batam – Direktorat Lalu Lintas Polda Kepri menggelar Latpraops Zebra Tahun 2023 di Gedung Serba Guna Polda Kepri. Kegiatan Latpraops tersebut di buka Karoops Polda Kepri Kombes Pol Ulami Sudjaja didampingi oleh DirLantas Polda Kepri Kombes Pol Tri Yulianto. Kegiatan ini merupakan langkah persiapan menghadapi Operasi Mantap Brata 2023-2024 yang akan berlangsung di wilayah Polda Kepri dengan tema “Kamseltibcarlantas Menuju Pemilu 2024.”
Turut hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Wadirlantas Polda Kepri, para pejabat utama Ditlantas Polda Kepri, Instruktur yang memberikan materi dan para peserta Latihan Operasi Zebra Seligi 2023, Jumat (1/9/2023).
Sambutan dari Karoops Polda Kepri Kombes Pol Ulami Sudjaja mengatakan tujuan utama Latihan Pra Operasi Zebra Seligi 2023 adalah untuk merapatkan pola pikir dan tindakan seluruh personel Polri yang akan terlibat dalam Operasi Zebra Seligi 2023. Fokusnya adalah meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam operasi sehingga pelayanan, perlindungan dan pengayoman kepada masyarakat dapat dilaksanakan dengan maksimal.
Tidak hanya itu, kerjasama seluruh personel dalam operasi ini juga menjadi kunci dalam mencapai tujuan operasi terutama menghadapi Pemilu mendatang.
Selanjutnya Dirlantas Polda Kepri Kombes Pol Tri Yulianto dalam sambutannya memaparkan dampak globalisasi pada pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi, khususnya dalam konteks wilayah Provinsi Kepulauan Riau. Pembangunan sarana transportasi seperti jalan berperan dalam mengubah perilaku pengguna jalan dan berpotensi meningkatkan pelanggaran lalu lintas serta kecelakaan.
Dirlantas juga memaparkan data kecelakaan lalu lintas dan pelanggaran selama Operasi Zebra Seligi tahun 2021 dan 2022. Data tersebut menunjukkan peningkatan jumlah kecelakaan dan pelanggaran.
Operasi kepolisian kewilayahan dengan sandi Zebra Seligi 2023 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap aturan lalu lintas.
Dirlantas juga menjelaskan bahwa terdapat tujuh prioritas pelanggaran yang menjadi fokus utama dalam operasi ini seperti penggunaan ponsel saat berkendara, pengemudi di bawah umur, pengemudi sepeda motor yang berboncengan lebih dari satu orang, ketidakpatuhan terhadap penggunaan helm dan sabuk pengaman, pengemudi dalam pengaruh alkohol, pengemudi yang melawan arus dan pengemudi yang melebihi batas kecepatan.
“Dalam operasi ini akan melibatkan 50 personel dan berlangsung selama 14 hari, dari tanggal 4 hingga 17 September 2023 di seluruh Indonesia,” tutur Dirlantas.
Terakhir, Dirlantas memberikan pesan kepada peserta pelatihan untuk menjalankan tugas dengan baik, termasuk deteksi dini, pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat, edukasi tentang keselamatan berlalu lintas serta penegakan hukum secara elektronik dan humanis. Operasi ini juga mencakup tindakan respons terhadap berita palsu terkait operasi di media sosial dan media lainnya.