Bacaria.id, Batam – Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam Jefridin mengikuti jalannya rapat koordinasi inflasi daerah Minggu pertama Januari 2024, secara virtual bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, dari Kantor Walikota Batam, Senin (08/01/2024).
Disampaikan oleh Mendagri bahwa perkembangan inflasi Indonesia di Global masuk dalam 7 terendah dari 24 negara dengan ekonomi terbesar dunia, masih lebih baik dari negara besar dan maju seperti Jepang dan Amerika.
Sedangkan untuk tingkat inflasi negara ASEAN berdasarkan inflasi terendah Desember tahun 2023, Indonesia masuk dalam peringkat ke-4 terendah dari 11 negara ASEAN, sebesar 2,61 persen. Diketahui, komoditas penyebab inflasi pada komponen harga bergejolak sepanjang tahun 2023 lalu diantaranya adalah beras dan cabai.
Komponen harga pangan bergejolak mengalami peningkatan tercatat sebesar 6,73 persen (year on year). Gangguan cuaca akibat El Nino menyebabkan produksi pangan terutama padi dan aneka cabai menjadi tidak optimal.
“Tentu capaian inflasi Indonesia tahun 2023 yang tercatat sebesar 2,61 persen (year on year) ini tidak terlepas dari koordinasi dan sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah melalui TPID dalam mengendalikan gejolak harga,” katanya.
Pada tahun 2023, Pemko Batam terus berupaya menjaga ketersediaan pasokan pangan dan menjaga keterjangkauan harga. Kebijakan tersebut dilakukan di bawah arahan walikota Batam Muhammad rudi melalui berbagai program. Diantaranya, dengan penguatan cadangan pangan pemerintah khususnya beras, pendistribusian sembako bersubsidi, menggelar operasi pasar murah, bantuan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH).
“Pemerintah pusat berpesan, di tengah berbagai tantangan yang dihadapi saat ini, termasuk target inflasi yang semakin ketat, komitmen dan sinergi bersama seluruh pihak baik pemerintah pusat, pemerintah daerah dan stakeholder terkait harus terus diperkuat guna menjaga inflasi tetap stabil dan terkendali,” jelas Jefridin.