Daerah  

Air Sering Mati, Warga Jalan Merdeka Demo Kantor PDAM Tirta Lihou Parapat

BacariaNews

Bacaria.id, Parapat – Ratusan Warga Jalan Merdeka Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun, sudah menahun mengeluhkan kelancaran pendistribusian air minum dari PDAM Tirta Lihou Parapat yang selalu macet tidak lancar dan sering mati hidup namun pembayaran selalu penuh dan tidak ada dispensasi bagi pelanggan.

Keluhan warga yang sudah menahun itu akhirnya memuncak setelah musim liburan saat banyak tamu gagal menginap di Homestay warga jalan merdeka karena air PDAM tidak mengalir sehingga puluhan perwakilan masyarakat mendatangi kantor PDAM Tirta Lihou Unit Pelayanan Parapat, di Terminal Sosor Saba, Rabu (17/04/2024).

Warga tidak terima saat air mati atau macet, PDAM tetap membuat tagihan kepada mereka.

“Sudah airmu hidup mati dan kadang mati total, tapi tagihan kau buat pula untuk kami bayar, PDAM apa kau, Pokoknya Air kami harus hidup sekarang,” teriak warga.

Salah seorang perwakilan warga Jalan Merdeka Parapat, Bando Simbolon menyampaikan keluhannya kepada pihak managemen PDAM Tirtalihou seperti Pemerataan semua saluran PDAM dan jangan ada yang dibeda-bedakan.

“Jadi kalau memang mati, airnya mati semua. Jangan ada yang hidup ada yang mati, lalu kami warga mana rupanya, jangan ada semacam anak tiri dan anak kandung,” ucap Simbolon.

Mereka juga meminta agar PDAM menambah Bak penampungan stok air sebelum disalurkan.

“Misalnya mereka buat bak penampun di samping Kantor Lurah Parapat atau depan SD 3 Parapat, karena areal lahan tersebut adalah lahan dan milik Pemkab Simalungun,” ungkapnya.

Selain itu warga minta Kalau bisa dibuat aja Peraturan Daerah (PERDA) bahwasanya semua hotel dan Mess Penginapan milik BUMN PTPN yang ada di Parapat harus memiliki sumur pompa air agar mereka bisa sedot air sendiri dan air PDAM ini mampu melayani warga dan masyarakat Parapat dan secara khusus warga yang bermukim di Jalan Merdeka dan sekitarnya, apalagi pada musim weekend dan high season.

Kemudian, jika air PDAM mati, warga meminta petugas PDAM wajib menyuplai air melalui truk pengisi air untuk dibagikan kepada masyarakat.

“Karena selama ini, Penanggung jawab dan Petugas PDAM Parapat ini sepertinya lepas tanggung jawab, kecuali ada warga yang sudah mengamuk barulah mereka bergerak, itu kan konyol. Padahal kami bayar tagihan air juga kan,” ujar Bando.

Terkait aksi warga yang datang ke kantor, Kepala Unit Pelayanan PDAM Tirtalihou Parapat Buhat Purba menyampaikan, bahwa sudah ada solusi.

“Ketepatan sudah datang dari kantor pusat, kita akan buat solusinya,” katanya.

Sampai berita ini ditayangkan, entah solusi apa maksud Buhat Purba itu tidak dikabarkan lagi. Sementara Direksi PDAM Tirta Lihou Dodi Ridowin Mandalahi belum memberikan respon terkait keluhan warga yang datang ke kantor di Parapat.

Sementara amatan wartawan di lokasi kantor PDAM Parapat, sebagian warga masih ada yang bertahan dan menempelkan tulisan di kertas karton berbunyi,” Kerja Cuma Ngopi, Air Tak Ada, Jelas Dulu, Tidur Aja….lalu ada lagi, PAM Memalukan, Pam Parapat Pengecut”.