Bacaria.id, Tapteng – Pj Bupati Tapteng Sugeng Riyanta menceritakan asal mula gagasan program dengan sebutan “Tapteng Membara”, Tapanuli Tengah Membangun Rumah Rakyat.
“Gagasan ini bermula dari kejadian yang menyedihkan, ketika itu Pak Kades Madani WA (WhatsApp) saya dan menyebutkan kepada saya, bahwa di Sorkam Barat ada warga memohon bantuan agar rumahnya direhab,” kata Pj Bupati Tapteng Sugeng Riyanta saat acara penyerahan bansos perbaikan 63 unit RTLH di Pargadungan, Desa Tapian Nauli I, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapteng, Selasa (25/06/2024).
Mendengar keluhan dari Kepala Desa Madani, Pj Bupati Tapteng Sugeng Riyanta bergegas memeriksa program rehab rumah di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah (Pemkab Tapteng) Tahun 2024. Setelah diperiksa, ternyata anggaran untuk rehab rumah belum diplot dalam APBD Tahun 2024.
“Karena masih awal menjabat Bupati, saya periksa apakah ada anggarannya apa enggak, saya cek rupanya enggak tersedia di APBD Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2024 ini. Padahal tahun-tahun sebelumnya ada, saya enggak bisa jawab, karena mau membantu, saya enggak punya duit, dan mau bilang saya enggak punya duit, merasa enggak enakan,” ungkapnya.
Seminggu kemudian, Pj Bupati Tapteng Sugeng Riyanta sedang berada di Yogyakarta, karena anaknya yang kedua itu wisuda.
“Saya di WA, kemudian dikirimi foto rumah sudah ambruk karena diterpa angin persis dengan fotonya. Atapnya dari rumbia, dindingnya semua dari bambu dan telah roboh. Dan empat orang anggota keluarganya enggak punya rumah lagi untuk berteduh karena bangunan rumahnya sudah tidak layak huni,” katanya.
Lanjut Pj Bupati Tapteng, sebagai manusia sosial, hatinya benar-benar tergerak untuk membantu warga yang rumahnya telah ambruk terkena bencana.
“Kegiatan bantuan ini merupakan gagasan yang saya buat atas niat gotong-royong,” ujar Sugeng.
Sugeng menyebutkan bahwa dengan bersama sama yang diawali adanya informasi atas kondisi rumah warga di Desa Madani ambruk terkena bencana, tetapi saat itu anggaran untuk rehab rumah tidak ada.
“Maka saya mengajak kawan kawan Papdesi Tapteng dan Kepala Desa untuk bergotong royong melakukan rehab rumah tersebut dan berkembang saat sekarang ini. Dan kegiatan ini saya niatkan untuk ibadah,” jelasnya.