Bacaria.id, Batam – Polda Kepri tengah mendalami secara komprehensif dengan melakukan upaya penyelidikan terhadap dr Adi Surya Dharma atas dugaan kelalaian yang mengakibatkan Hetti Elvi Situngkir mengalami luka parah dan kelumpuhan, Selasa (09/01/2024).
Sebuah laporan kepolisian bernomor LP-B/84/IX/2023/SPKT-KEPRI, 21 September 2023, menyebutkan bahwa pelapor Hisar Rouli Simbolon melaporkan dr Adi Surya Dharma dikarenakan adanya kelalaian tenaga medis yang menyebabkan korban mengalami kelumpuhan.
Adapun kronologis kejadian diduga tabrak lari yang dialami Hetti pada tanggal 10 April 2023, sekitar pukul 23.30 WIB, Hetti yang berada dipinggir jalan depan Tembesi Center sedang menyebrang jalan, kemudian dari arah SP Plaza Batu aji ada kendaraan yang melaju sehingga menabrak korban sehingga korban tidak sadarkan diri dan segera dibawa ke UGD RS Graha Hermine untuk dilakukan tindakan medis lebih lanjut. Kemudian dr Adi Surya Dharma sebagai dokter yang menangani pasien korban tabrak lari Hetty diduga pelaku sebagai tenaga paramedis telah melakukan dugaan akibat kelalaian dalam penanganan pertama pasien sehingga pasien mengalami luka parah dan kelumpuhan.
Kabid Humas Polda Kepri menyampaikan hasil konfirmasi dari Dirreskrimsus Polda Kepri Kombes Pol Putu Yudha Prawira bahwa Polda Kepri telah memeriksa 10 orang saksi dan meminta 3 orang saksi ahli sebagaimana diatur dalam pasal 184 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) disebutkan alat bukti yang sah adalah: keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk dan keterangan terdakwa. Pelanggaran Pasal 84 ayat (1) Undang-Undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
“Sudah dilakukan tindak lanjut oleh Polda Kepri yaitu dengan memberikan surat perintah penyelidikan telah dikeluarkan, administrasi penyelidikan sudah dilengkapi, keterangan dari 10 orang saksi termasuk pelapor, korban dan terlapor, serta meminta keterangan 3 orang saksi ahli baik dari IDI, dokter spesialis ortopedi dan ahli hukum pidana guna mendukung penyelidikan,” ungkap Kombes Pol Pandra.
Gelar perkara akan dilakukan untuk memberikan kepastian hukum. Sementara itu, pelapor menuntut ganti rugi sebesar Rp 10 miliar kepada RS Graha Hermine. Sementara dari pihak RS Graha Hermine menawarkan dukungan fasilitas kesehatan yang lebih baik, sampai pasien benar-benar pulih, segala yang berkaitan dengan biaya pengobatan serta dukungan materil kepada keluarga Pasien selama proses penyembuhan berlangsung.
“Sampai saat ini proses mediasi kedua belah pihak tengah dilakukan oleh penyidik hingga saat ini melalui konfirmasi Dirreskrimsus Polda Kepri,” tutup Kombes Pol Pandra.