Petani Cabai Resah Akibat Cuaca Ekstrim

BacariaNews

Bacaria.id, Taput – Petani cabai merah di Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara, mengeluhkan serangan hama dan penyakit pada tanaman mereka sehingga mengakibatkan penurunan produksi.

S Simanjuntak (60) petani cabai yang ada di Desa Tapian Nauli Kecamatan Sipahutar saat ditemui Selasa (15/08) mengungkapkan hama dan penyakit yang menyerang tanaman cabai merah berupa serangan lalat buah, kemudian jenis penyakit busuk buah, mati batang serta penyakit keriting daun.

“Serangan hama dan penyakit kali ini merupakan yang terparah dalam beberapa tahun belakangan,” katanya.

Menurut dia, sudah melakukan upaya penangkalan dengan menyeprotkan jenis racun dan obat-obatan pertanian, namun beberapa jenis penyakit cabai itu belum berhasil ditanggulangi. Akibatnya turun produksi tanaman cabai. Hutagaol menyatakan, mengalami kerugian hingga puluhan juta, mengingat dengan lahan seluas 3/4 hektar telah menghabiskan modal hingga Rp16 juta.

Sedangkan hasil yang didapat kali ini hanya berkisar Rp 8 juta dengan asumsi harga jual cabai ditingkatan petani saat ini sebesar Rp 20.000- 25.500 per kg.

“Kami hanya petani penggarap dengan sistem bagi hasil, dua banding satu. Satu untuk petani penggarap, satu untuk pengembalian modal dan satu untuk pemilik modal. Kalau hasilnya seperti ini paling banyak kami dapat Rp 4 uta, selebihnya untuk pemodal. Pendapatan ini sangat kecil karena memakan waktu hingga empat bulan, jadi sekitar satu juta per bulan,” katanya.

Hal sama disampaikan Op Berto Silitonga (55) dia mengungkapkan, akibat cuaca ekstrim saat ini tanaman cabai merah miliknya diserang penyakit keriting daun dan batang busuk.

“Cuaca yang kadang panas dan hujan ini mengakibatkan tanaman cabe merah mengalami daun keriting dan batang busuk. Sehingga sudan tiga kali melakukan penanaman kembali. Sehingga mengakibatkan kerugian yang besar,” terangnya.

Menurut Op Berto sudah melakukan segala usaha penyemprotan obat-obatan pertanian tapi tetap juga tidak ada perubahan sama sekali. Dia berharap agar Dinas Pertanian dan Perkebunan Tapanuli Utara menurunkan para penyuluh pertanian, agar memberikan solusi agar tanaman cabai merahnya bisa tumbuh dengan baik.