Bacaria.id, Taput – Lomba Literasi tingkat SMP di Taput diduga sengaja digagalkan, dimana program, berupa kegiatan dan teknis pelaksanaan dan level peserta dalam program lomba literasi, sebelumnya telah dilaksanakan oleh pihaknya.
“Kita telah buat media koordinasi dan juga dapat menggunakan surat fisik, surat digital, pertemuan, rapat daring/luring agar tata kelola organisasi, substansi dan media koordinasi efektif,” ujar Sianipar.
Dia menyesalkan karena pihaknya disebut tidak melakukan koordinasi teknis maupun strategis.
“Ketika disebut kita kurang koordinasi saat lomba literasi, mereka mungkin kurang paham esensiya. Bupati dan Kadis Pendidikan itu koordinasi strategis, sedangkan para kepala sekolah di level kordinasi teknis, karena lomba literasi adalah kegiatan teknis,” jelasnya.
Sianipar menambahkan, jika kepala dinas masih mengurus kegiatan teknis, kemungkinan tidak punya waktu lagi, maka itu didelegasikan kepada masing-masing kepala sekolah. Sehingga menurut Sianipar, mendiskusikan visi, misi, strategi, tahapan pelaksanaan, indikator pencapaian adalah kordinasi level strategis yang dilakukan pimpinan organisasi perangkat daerah dan setingkat di bawahnya.
Karena itu, dia menyesalkan batalnya pelaksanaan lomba literasi tingkat SMP di Kabupaten Tapanuli Utara dengan tiba-tiba karena diduga ada oknum tertentu yang menggagalkan lomba tersebut. Dia menduga ada tekanan dari oknum dimaksud sehingga para siswa tidak menghadiri lomba literasi dengan alasan tidak ada koordinasi.
Sementara itu, Kadis Pendidikan Taput, Bontor Hutasoit ketika ditanya seputar gagalnya Lomba Literasi Tingkat SMP yang seyogianya dilaksanakan Bisukma mengatakan, bahwa izinnya sudah mati dan juga kurang kordinasi.
Sebelumnya, lomba ini seyogianya dilaksanakan di bulan Juni 2023 namun kemudian diundurkan hingga Juli hingga akhirnya gagal.