Bacaria.id, Taput – Muara Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara adalah salah satu dari 15 kecamatan yang paling indah di Taput karena memiliki pantai dan satu pulau yaitu Pulau Sibandang yang menjadikan Muara diharapkan menjadi Daerah Tujuan Wisata (DTW) di Taput.
Selain itu faktor geografis kecamatan berada di pinggiran danau toba hingga membuat Taput ikut merasakan annual fee (biaya tahunan) dari pemanfaatan air Danau Toba.
Kendati demikian, Pemerintah Kabupaten Taput terkesan tidak memberi perhatian terhadap pemeliharaan keindahan destinasi wisata Kecamatan Muara itu.
Pasalnya sepanjang pantai mulai dari perbatasan Kabupaten Humbahas, Binanga Rihit, Desa Lontung, Desa Bariba Niaek, Desa Lobu Tangga, Desa Huta Nagodang (Kota Muara), Desa Unte Mungkur hingga Desa Sitanggor yang berbatasan dengan Kabupaten Toba sepanjang pantai itu, ditumbuhi eceng gondok menyemak membuat kesan sepanjang pantai Kecamatan Muara terlihat jorok dan kumuh.
Camat Kecamatan Muara, Mutiha Simaremare mengaku bahwa benar pantai Muara disemaki eceng gondok. Menurutnya, dia akan berusaha untuk memelihara keindahan pantai itu. “Kebersihan merupakan modal utama untuk menjual dan mempromosikan keindahan Muara,” ujarnya saat bergotong-royong bersama pegawai kantor kecamatan dan PPL serta Koramil Kecamatan Muara di pelabuhan Ferry Desa Unte Mukkur, Senin (16/10/2023).
Dia bertekat untuk mengupayakan ke kabupaten melalui permohonan penambahan anggaran supaya anggaran pemeliharaan dan kebersihan pantai dapat ditampung.
Dia berujar, tidak mungkin Pantai Muara dapat terpelihara dan indah tanpa dukungan anggaran. “Kami hanya memiliki anggaran Rp 8 juta untuk pembersihan pantai,” sebutnya.
Banyak hal yang harus dibenahi di Kecamatan Muara agar para wisatawan domestik dan manca negara betah dan mau berkunjung ke Muara melalui perkenalan budaya, keramah-tamahan, sosial dan lainnya termasuk kuliner dan pagelaran kegiatan budaya semisal lomba tumba, tor-tor, tor-tor hoda-hoda di Pulau Sibandang.
“Bila dikemas dengan benar pasti akan membuat wisatawan betah dan mau berkunjung kembali,” jelasnya.
Hasil informasi dari masyarakat setempat Kabupaten Tapanuli Utara setiap tahunnya mendapat annual fee dari hasil pemanfaatan air Danau Toba karena keberadaan geografis Kecamatan Muara tetapi Kecamatan Muara tidak pernah dijamah perawatan.
‘’Setiap tahun kita mendapat annual fee dari pemanfaatan air Danau Toba, tapi kita tidak tahu kemana dana tersebut digunakan,” ucap warga Muara M Rajagukguk. Rajagukguk mengungkapkan annual fee oke tapi perawatan no.