Daerah  

Kasus Akun Fake UNIVA Labuhan Batu Mengerucut, Ada Dosen Diperiksa

BacariaNews
Foto : Kampus UNIVA Labuhanbatu jalan Sempurna, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Rantau Utara, (Istimewa).

bacaria.id, Rantauprapat – Penanganan kasus serangan buruk ke Universitas Al Washliyah (UNIVA) Labuhanbatu, terus berlanjut.

Belakangan, informasi dirangkum, sejumlah dosen telah dipanggil pihak penyidik Polres Labuhanbatu khususnya dari UNIVA Labuhanbatu.

Berawal dari akun palsu media sosial facebook dengan mencatut foto dan nama Kabag Kemahasiswaan UNIVA Labuhanbatu, Rahmat Hidayat yang berisikan serangan ke kampus, masalah itu pun berakhir pemeriksaan serius.

Menurut sumber, seorang dosen di UNIVA Labuhanbatu beberapa hari lalu telah dipanggil penyidik Polres Labuhanbatu guna dimintai keterangan.

Selain itu, setelah seorang dosen tersebut dimintai keterangan, maka terdapat seorang dosen lainnya dari UNIVA pun dalam waktu dekat akan dimintai keterangan.

Sementara, Humas UNIVA Labuhanbatu, Syahdan Saibani Rambe dikonfirmasi kebenaran pengembangan laporan pencemaran nama baik kampus tersebut, Rabu (5/4/2023) tidak membantah hal itu.

Dijelaskan Saibani, jauh sebelumnya Rahmad Hidayat telah membuat laporan resmi pencatutan nama dan foto dirinya yang digunakan untuk memburuk-burukkan kampus UNIVA Labuhanbatu maupun pengurus.

“Sebab adanya akun palsu yang menyerang UNIVA Labuhanbatu. Maka dilakukan pelaporan ke Polres Labuhanbatu agar dilakukan lidik siapa yang terindikasi dari penyebaran akun palsu,” terangnya.

Saibani sendiri khawatir, isu tidak benar yang disebar oknum tidak bertanggungjawab demi menjatuhkan nama besar UNIVA Labuhanbatu, berdampak kepada kurangnya kepercayaan terhadap kampus.

Padahal, apa yang dilakukan oleh oknum tersebut, nyaris tidak terdapat kebenarannya. Parahnya lagi, bukan hanya nama kampus, mulai dari dosen hingga rektor, juga menjadi korban serangan akun fake.

Terkait dosen yang telah dimintai keterangan oleh Polres Labuhanbatu, Saibani mengakui berinisial MI. Tetapi, terkait apa pemanggilan, dia sendiri kurang mengetahui pasti.

“Iya, sudah ada seorang dosen, kalau tidak salah tanggal 18 Maret jadwal panggilannya dan seorang lagi kabarnya dari UNIVA juga dipanggil. Secara khusus, saya kurang tahu pasti keterlibatannya,” diakui Bani.

Saibani berharap, terlebih menjelang penerimaan mahasiswa baru, kasus serangan buruk ke UNIVA diharap tuntas. “Kita terus mendorong pihak kepolisian agar segera mengungkap dalang dibalik akun palsu tersebut,” harap Saibani.

Sedangkan Rahmat Hidayat yang merupakan korban pemuatan foto dan nama palsu ditemui mengakui telah melaporkan akun palsu sekaligus oknum yang diduga melakukannya.

Dalam laporannya, sambung Rahmad, selain pencatutan mengatasnamakan dirinya untuk menjelekkan dan menjatuhkan nama baik UNIVA Labuhanbatu, juga adanya pelanggaran UU ITE.

“Saya melaporkannya pada tanggal 22 Februari 2023. Kami yakin pihak Polres Labuhanbatu lebih piawai dalam bertugas. Semoga secepatnya dapat titik terang siapa oknum dan apa niatnya membuat akun palsu dengan nama saya itu,” harapnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu, AKP Rusdi Marzuki dimintai keterangan kebenaran seorang dosen telah dipanggil, belum membeberkan secara jelas. “Masih proses bang,” jawab Rusdi melalui pesan WhatsApp. (BR/Julius Marbun)