Bacaria.id, Taput – Pendiri Yayasan Bisukma Bangun Bangsa Dr. Erikson Sianipar, M.M tuding tertundanya pelaksanaan Literasi Tingkat SMP yang digelar Yayasan Bisukma sengaja di gagalkan oleh oknum tertentu. Tudingan maupun pernyataan Erikson Sianipar dimuat di Media Online dan telah menjadi konsumsi publik.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Tapanuli Utara Bontor Hutasoit.SIP,MSP saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, (25/08) terkait tudingan dan pernyataan Erikson Sianipar tersebut mengatakan Bisukma dalam melaksanakan kegiatan lomba Literasi sasaran program organisasi penggerak “Tidak Profesional”.
Bontor menjabarkan, hal ini dapat dilihat dari surat yang disampaikan oleh Bisukma kepada Bupati Tapanuli Utara nomor surat 036/YBBB/07/VII/2023,tanggal 29 Februari 2023 perihal lomba Literasi sekolah sasaran POP Bisukma, yang ditandatangani pendiri Yayasan Bisukma Bangun Bangsa Dr.Erikson Sianipar,M.M. Surat yang sama juga disampaikan kepada kami sebagai Kadis Pendidikan dengan nomor 037/YBBB/07/VII 2023, berisikan undangan kepada Bupati dan Kadis Pendidikan untuk menghadiri acara lomba Literasi Sekolah sasaran program Organisasi penggerak Yayasan Bisukma yang dilaksanakan pada hari Senin 31 Juli 2023 di gedung Nasional Tarutung.
Sesuai dengan surat Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset dan Teknologi RI nomor 3588/B/DV.06.03/2023 tanggal 23 Juni 2023 ,hal tindak lanjut pelaksanaan Program Organisasi Penggerak (POP).
Surat tersebut ditujukan kepada Ketua /Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan termasuk kepada Yayasan Bisukma Bangun Bangsa sebagaimana terdapat pada lampiran surat Dirjen GTK pada urutan no.56 berisikan ucapan terimakasih kepada Ormas pelaksana POP yang telah menjalankan program Intervensi selama 2 tahun ajaran dan berakhir pada tanggal 30 Juni 2023.
Maka, berdasarkan surat Dirjen GTK tersebut Bisukma bukan lagi Ormas pelaksana program organisasi penggerak sejak tanggal 30 Juni 2023 dan tidak berhak lagi melaksanakan kegiatan dengan mengatasnamakan organisasi penggerak.
“Kami menjadi tidak habis pikir ketika Bisukma memaksakan untuk mengadakan kegiatan lomba Literasi tanggal 31 Juli 2023 sebagai mana yang terdapat dalam surat undangan yang disampaikan kepada kami dengan mengatasnamakan POP”Sebutnya.
Lebih dalam Bontor menjelaskan, sangat perlu diketahui bahwa Program Organisasi Penggerak menggunakan uang Negara.
“Hal yang paling mengundang tanya, karena secara nyata dan sengaja Bisukma membuat surat undangan itu pada tanggal 29 Febuari 2023, padahal tanggal tersebut tidak ada ditemukan pada Kalender secara Universal,” ucap Bontor.
Surat Undangan tersebut disampaikan kepada saya selaku Kadis Pendidikan melalui WhatsApp (WA) pada hari Sabtu 29 Juli 2023, dan pada hari Senin 31 Juli 2023, Erikson Sianipar datang menjumpai kami di kantor Dinas Pendidikan Tapút untuk mempertegas kembali seputar undangan menghadiri acara Literasi tersebut.
“Hanya sekali itu saja Bisukma membicarakan kegiatan lomba Literasi kepada kami, itupun pas di hari pelaksanaan Kegiatan yaitu tanggal 31 Juli 2023, sepertinya Bisukma masih belum memahami dan melaksanakan prinsip – prinsip organisasi yang baik, seperti itukah praktek kordinasi strategis VS teknis yang dikonsepsikan oleh Bisukma ??” tanya Bontor.
Setelah lomba Literasi tidak berlangsung sebagaimana yang diharapkan, Bisukma membangun persepsi sendiri dan menuding bahwa kegiatan tersebut sengaja dibatalkan oleh oknum tertentu dan berupaya mencari tau oknum yang membatalkan.
“Kalau mau melanjutkan kegiatan tersebut yah lanjutkan saja sendiri, karena setahu kami tidak ada yang berupaya untuk membatalkan, jangan mencari kambing hitam, Buruk Muka Cermin Dibelah ,Tak Pandai Menari Dikatakan Lantai Terjungkat,” Pungkas Kadis Pendidikan Bontor Hutasoit.