Bacaria.id, Taput – Aktivitas pematangan lahan yang dikelola oknum pengusaha mengakibatkan tiga hektaran tanaman pertanian masyarakat terimbun tanah.
Pematangan lahan dan pemotongan gunung oleh oknum-oknum pengusaha di kawasan Sarummarnaek Dusun II Hirta Desa Sipahutar Kecamatan Sipoholon Tapanuli Utara mendera warga petani disekitar.
Dari pantauan Bacaria.id, (10/11/2023) sekitaran 3 sampai 4 hektare luasan lahan pertanian di dusun II tidak bisa lagi diusahai bahkan lebih ironis berbagai jenis tanaman di luasan tertimbun tanah gunung.
Dua tahun lamanya sejak aktifitas pematangan dan pemotongan gunung disekitar, lahan pertanian warga tertimbun tanah dikala hujan deras yang menyeret tumpukan tanah bekas pematangan lahan, Op Aurel Nababan.
Seperti terlihat dalam gambar lahan pertanian warga yang ditumbuhi berbagai jenis tanaman seperti tanaman kopi, jagung tertimbun tanah belum lagi ragam tanaman lainnya dan yang paling disesalkan lahan pertanian warga ini tidak bisa lagi di usahai.
“Seperti yang amang lihat sendiri, hampir semua lahan pertanian disini tidak bisa lagi diolah disebabkan timbunan tanah yang menutupi,” ujar inang Boru Situmeang juga pemilik lahan disekitar.
Curah hujan yang belakangan sering turun semakin memperparah kondisi lahan pertanian warga disebabkan tumpukan tanah terseret menutupi lohan pertanian kami ini, bahkan terakhir ini rumah yang kami tempati kena terjangan air bercampur tanah yang menerobos ke dalam rumah, bahkan dan tanah serta bibit padi siap semai rusak tertimbun tanah, keluh ibu muda Boru Siburian.
“Kami-kami warga kecil dan orang susah hanya menggantungkan hidup dari areal pertanian ini,” kata Boru Situmeang dengan berurai air mata.
Warga yang mengaku pemilik lahan dilokasi berharap aktifitas pematangan lahan tersebut dihentikan, apabila masih beroperasi dikuatirkan akan terjadi lagi longsor yang lebih besar.
Pemilik lahan yang menjadi korban, pernah melayangkan surat dan mendatangi kantor Dinas Lingkungan Hidup Tapanuli Utara berharap turun ke lokasi, namun sampai berita ini dikirimkan belum pernah datang melihat.
Bahkan anehnya, kehadiran wartawan yang melakukan tugas jurnalistiknya oleh pemilik lahan mengira sebagai petugas dari dinas Lingkungan Hidup.
Informasi yang di peroleh dari pemerintahan Desa Sipahutar Kecamatan Sipoholon menyebut aktifitas pematangan lahan disekitar rencananya diperuntukan membangun perumahan yang di kelola empat orang pengusaha.
“Biarlah nanti kepala desa yang memberi informasi sebut perangkat desa yang ditemui wartawan di kantor kepala desa, seraya menyebut kepala desa sedang berada di luar daerah,” ujar salah seorang perangkat desa.