Bacaria.id, Taput – Sejumlah perajin di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) mulai mengeluhkan turunnya harga kain tenun di pasaran.
Menurut penuturan salah seorang pengrajin tenun, Kristin Simorangkir warga Siatas Barita saat ditemui dikediamannya, turunnya harga kain tenun ini sudah terjadi sejak dua pekan. Dia mengatakan, sebelumnya harga kain tenun motif biasa satu stel (pasang) masih mencapai rata-rata Rp1,2 juta.
“Namun saat ini harga sudah turun drastis dari Rp1,2 juta kini menjadi Rp900 ribu per satu stel,” ujar Kristin kepada Bacaria.id, Rabu (16/8).
Kristin mengaku tidak tahu apa penyebab turunnya harga kain tenun ini. Padahal menurutnya, harga bahan baku tenun seperti benang masih bertahan dan tidak ada penurunan.
“Makanya kami heran kenapa harga turun, padahal harga benang tetap,” imbuhnya.
Hal senada disampaikan perajin tenun lainnya Fitri Hutabarat warga Tarutung. Menurutnya penurunan harga kain tenun kali ini sangat signifikan bila dibandingkan penurunan harga dari tahun-tahun sebelumnya.
“Artinya kalau tahun sebelumnya meskipun harga turun masih tetap terjangkau, hanya penurunan tahun ini saja yang sangat jauh sekali, makanya kami heran,” ucapnya.
Untuk itu mereka berharap agar pemerintah bisa membantu para perajin mengembangkan kerajinan tenun dengan cara menaikkan dan menstabilkan harga di pasaran.
“Kami berharap agar pemerintah bisa mendukung para perajin dengan cara mengembangkan dan menaikkan harga di pasaran,” katanya.