Daerah  

GMPM Minta Kejari Madina Periksa Kadis PUPR Madina

BacariaNews

Bacaria.id, Madina – Massa Gerakan Mahasiswa Pemuda Mandailing Natal (GMPM) kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Kejari Madina, Rabu (9/8/2023).

Adapun sebelumnya mereka melakukan aksi didepan Kantor Bupati dan Kantor PUPR Madina. Kali ini mereka melakukan unjuk rasa didepan Kantor Kejari Madina. Massa GMPM mempertanyakan terkait kepemimpinan Plt. Kadis PUPR Madina.

Ahmad Hidayat selaku Ketua GMPM membeberkan kepada wartawan, ini merupakan aksi jilid II untuk menuntut Plt Kadis PUPR Madina diperiksa oleh penegak hukum. Sebab massa GMPM menduga Elpi Yanti selaku PLT PUPR Madina terlibat dalam jual beli proyek dan adanya intervensi untuk memenangkan rekanannya.

“Maka dari itu massa GMPM meminta Kejari Madina segera memeriksa Plt Kadis PUPR Madina sesuai dengan tuntutan yang mahasiswa dan pemuda beberkan didepan Kantor Kejari Madina. Kami juga meminta kepada Bapak Bupati agar menonjobkan sekaligus mencopot Elpi Yanti sebagai plt Kadis PUPR Madina,” ucapnya.

Ahmad Fausi selaku koordinator aksi meminta Elpi Yanti agar tidak merasa lebay terkait batalnya kami melakukan aksi Unras dikantor PUPR Madina.

“Nanti kami akan melakukan aksi jilid ke 3 dengan melakukan konsolidasi masif, kami pastikan gerakan ini akan lebih besar dengan membawa mobil komando, silahkan hadir (Plt Kadis PUPR Madina) nanti di aksi jilid ke 3,” Rizki Ahmad Fauzi, selaku Koordinator aksi.

Maka dalam aksi lanjutatan nanti, massa GMPM menyarakan Plt Kadis PUPR Madina Elpi Yanti berkenan hadir untuk dapat beradu argumen.

“Harap Plt Kadis tetap berada di kantor dalam aksi kami nanti, GMPM siap adu data dan argumen terkait yang kami soalkan nanti. Yang penting jangan lari, ” pungkasnya.

Adapun tuntutan aksi massa GMPM terkait soal Plt Dinas PUPR Madina antara lain meminta Bupati untuk mengevaluasi kinerja Dinas PUPR Madina karena di nilai banyaknya Proyek yang bermasalah yang dikerjakan Dinas PUPR Madina.

“Meminta Bupati untuk mencopot dan menonjobkan Plt Kadis PUPR Madina karena diduga kuat terlibat jual beli proyek dan diduga adanya intervensi dalam pelelangan tender untuk memenangkan perusahaan rekanannya,” tutupnya.