Bacaria.id, Humbahas – Sungguh sangat disayang jika perhatian pemerintah pusat terhadap peningkatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di daerah tidak dimamfaarkan dengan baik dan berdaya guna. Alhasil, wujud perhatian pemerintah pusat yang menggelontorkan bantuan anggaran cukup besar menjadi sia-sia dan terbuang percuma. Dengan kata lain para penyelanggara pemerintahan yang berkaitan dengan ketidakmamfatan bantuan yang diberikan menjadi orang yang bertanggung jawab atas berhamburannya uang Negara yang sama sekali tidak memberikan mamfaat bagi rakyat.
Sketsa real (nyata) ini dimungkin kan terjadi di beberapa daerah, salah satunya Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas). Bila sebelum nya, pemerintah pusat melalui kementerian perdagangan perindustrian dan koperasi telah menyalurkan dana bantuan pembangunan gedung pasar di Desa Sigompul Kec. Lintong Nihuta sekitar Rp. 1 Miliar lebih dan Gedung Pasar di Kec. Pollung sekitar Rp. 900 juta, yang nota bene mulai dibangun sampai dengan selesai tidak pernah difungsikan.
Kali ini mencuat kembali gambaran dan kondisi bangunan pasar yang juga merupahkan hibah kementerian dalam keadaan memprihatinkan dan mengerikan di Desa Sihombu Kec. Tarabintang. Saut Tumanggor, seorang pemerhati pembangunan di Wilayah Papatar (Pakkat, Parlilitan, dan Tarabintang) kepada awak media belum lama ini mengaku miris melihat bangunan pasar yang dibangun oleh Pemerintah Pusat tidak benar-benar dimamfaatkan dan dikelola dengan baik.
Ia mengungkapkan, bahwa bangunan pasar tersebut mulai dibangun tahun 2017 lalu hingga sekarang sama sekali tidak dimamfaatkan dan difungsikan. Padahal menurut nya kehadiran bangunan pasar di Desa Sihombu itu diawal diharapkan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat setempat, secara umum Warga Kec. Tarabintang.
“Kita tidak tahu mengapa gedung pasar Sihombu ditelantarkan, bahkan penelantaran itu terjadi mulai dari selesai dibangun hingga sekarang. Sementara, jika gedung pasar tersebut benar-benar beroperasional, tentu perputaran ekonomi dan transaksi dagang akan meningkat di wilayah itu. Hal ini pasti nya sesuai tujuan rencana pembangunan pasar, dimana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun kenyataan bangunan pasar itu justru terkesan di hibah kan kepada para dedemit atau penunggu bangunan tua,” katanya menyindir.
Menanggapi kondisi bangunan pasar yang terlantar sejak usai dibagun tu, Kepala Dinas Koperasi Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja (Kopenaker) Ibu Nurhaliza Pasaribu yang hendak dikonfirmasi media di Sekretariat Kantor Bupati Selasa, (19/9/2023) malah terkesan menghindar dan melemparkan pertanyaan wartawan untuk dijawab bawahannya kepala bidang Koperasi dan UMKM.
“Itu punya koperasi. Pergi saja bapak menemui pak Sabam Sihombing, kepala bidang (Kabid) yang menangani. Itu tupoksi beliau,” ujarnya sedikit lugas dan berlalu dari awak media.
Kabid Koperasi dan Umkm, Sabam Sihombing yang kemudian ditemui wartawan dikantor nya justru tidak dapat memberikan penjelasan lebih jauh. Sebab Ia mengaku baru mendapat amanah mengurus bidang tersebut. Akan tetapi sesuai info yang diperoleh dari salah seorang staff nya, menyebutkan bahwa bangunan pasar yang berada di desa Sihombu itu merupakan milik koperasi Desa Sihombu yang memang benar dibangun pada 2017 lalu dari APBN Kementerian Perdagangan dan koperasi, serta telah di hibahkan ke Desa yang bersangkutan.
Soal alur dan mekanisme datang nya bantuan bangunan pasar senilai Rp. 800 juta tersebut, Sabam tidak dapat menjelaskan lebih lanjut. Namun disampaikan, bahwa pihak nya telah merencanakan pembenahan pada lokasi gedung pasar ini, akan tetapi terkendala agenda kerja lain nya, mulai dari HUT Humbahas, Paripurna P-APBD 2023 hingga penetapan APBD 2024.
“Saya belum bisa memberi penjelasan yang rinci lae, karena masih menyesuaikan dan mempelari ruang lingkup kerja baru. Sementara yang disinggung terkait kegiatan 2017 lalu. Belum saya fahami betul. Tapi berdasarkan info yang kita terima, itu punya koperasi desa. Kita juga sudah memikirkan untuk membersihkan lokasi, tapi belum sempat karena banyak pekerjaan lain,” ungkapnya.
Selidik demi selidik, cerita lain justru diperoleh awak media dari salah seorang staff lama yang bertugas di kantor Dinas Kopenaker tersebut dan tak ingin nama nya disebutkan. Dikemukakan bahwa muasal bantuan hibah gedung pasar Desa Sihombu ini didapat melalui pengajuan proposal koperasi Desa Sihombu yang difasilitasi oleh Pemda Humbahas melalui Dinas Kopenaker yang kala itu dipimpin oleh Drs. JW. Purba dan Ricardo Lumbantoruan sebagai Kabid Koperasi dan UMKM.
Setelah gedung pasar rakyat ini dibangun, peralihan kewenangan terjadi. Pimpinan OPD terkait dijabat Ibu Ratna Marbun dan Kabid Koperasi dan Umkm diemban oleh ibu Nurhaliza Pasaribu yang saat ini menjadi Kepala Dinad Kopenaker. Seingat sumber media, bahwa mantan Kadis Kopenaker Ratna Marbun pernah meminta Ibu Kabid Nurhaliza untuk menindaklanjuti pengelolaan dan pemamfaatan gedung pasar yang sudah dihibahkan kementerian kepada masyarakat Desa Sihombu. Namun, sampai sekarang belum ada respon atau inovasi dari yang bersangkutan selaku pejabat yang bertanggung jawab mengurus pasar dan ekosistem dagang di daerah itu. Sehingga staff ini merasa bingung, mengapa justru pimpinan nya melemparkan persoalan itu, padahal Dia (Nurhaliza) lebih paham dari awal.
Bupati Humbang Hasundutan, Dosmar Banjarnahor yang dikonfirmasi media, (20/9) seputar kondisi bangunan pasar yang terkesan ditelantarkan serta terbuang nya dengan percuma dana yang sudah di lobi dari pemerintah pusat, mengatakan bahwa persoalan yang dimaksud sudah dirapatkan beberapa kali dan menjadi pembahasan OPD untuk bagaimana pasat tersebut dapat dimamfaatkan dan difungsikan.
“Sudah jadi pembahasan di rapat OPD beberapa kali. Supaya bangunan pasar tersebut dimanfaatkan dengan baik. Terima kasih lah atas informasinya ya,” ucap nya singkat.