Bacaria.id, Taput – Bimbingan Teknis Aparatur Desa menelan biaya yang cukup besar dan mendapat sorotan tajam dari masyarakat dan diduga hanya menghamburkan uang negara saja.
Menurut informasi yang diperoleh Bimtek ini akan terlaksana di Bandung Pulau Jawa besok. Dimana 241 Kepala Desa se Taput menjadi peserta.
Cara pelaksanaan Bimtek dengan anggaran yang fantastis di setiap pelaksanaannya, bahkan diduga jika dikumpulkan dari jumlah peserta sampai Milyaran Rupiah bersumber dari Dana Desa (DD) di kuras seperti beberapa tahun yang lalu, sekarang harus tergerus lagi Dana Desa yang dikucurkan oleh Pemerintah Pusat.
“Mengapa tidak ada yang berani menolak Program Bimtek untuk Aparatur Desa yang banyak mengeluarkan anggaran tersebut, apalagi kondisi Tapanuli Utara rata-rata saat ini masih memprihantinkan. Bila para kepala Desa menolak ikut Bimtek, mungkinkah masuk penjara, tidak kan,” tutur A Hutabarat salah satu pemerhati pemerintah, Jumat (15/9/2023).
Tidak masuk diakal, A Hutabarat merasa heran dan berharap di Tapanuli Utara ada yang mampu mencegah acara Bimtek semacam itu, sehingga Dana Desa terus di gerogoti. Bimtek dinilai tidak mengubah mindset dan ilmu pengetahuan para peserta, namun hanya untuk kepentingan formalitas dan buat kepentingan kantong tertentu, bahkan merugikan desa yang seharusnya dana desa bisa dimanfaatkan ke arah yang lebih baik dan lebih maju bagi masyarakat.
Hal sama disampaikan Sufartono Hutabarat, menurutnya hasil bimtek tidak berdampak positif terhadap tata kelola pemerintahan Desa, dari tahun ke tahun begitu-gitu saja. “Seharusnya, bimtek tidak mesti keluar daerah, tapi cukup mendatangkan atau mengundang para pihak yang berkompeten ke Tapanuli Utara, kegiatan tersebut telah bisa dilaksanakan di daerah,” ungkapnya.
Hasil pengalaman para Kepala Desa yang telah ikut bimtek tiap tahun ke luar daerah, tidak ada ilmu dari bimtek yang diterapkan di kampung-kampung. Buktinya, kata dia, partisipasi warga dalam perencanaan, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan dana desa, masih menjadi masalah serius. Padahal, kegiatan bimtek menjadi andalan dinas pemberdayaan masyarakat, tapi belum menjadi solusi.
Sementara itu Kadis Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Taput Donni Simamora saat dihubungi melalui selulernya tidak aktif terkait kepala Desa yang mau Bintek ke Bandung. Saat dihubungi Kabid PMD Nardo Siregar tidak ada jawaban, hingga berita diterbitkan.