Studi Tiru Kepala Desa se Taput Tepat Sasaran dan Bermamfaat
Bacaria.id, Taput – Sebanyak 230 Kepala Desa dan 7 Perangkat Desa yang mewakili Kepada Desa se Taput adakan Studi Tiru ke Desa Cibodas , Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat , Jawa Barat mulai tanggal 15 September hingga 19 September 2023. Tujuan studi tiru tersebut bertujuan perencanaan desa menuju kemandirian desa Kabupaten Tapanuli Utara.
Kunjungan tersebut, merupakan agenda kegiatan study tiru Pemerintah Desa (Pemdes) Kabupaten Tapanuli Utara, dengan tujuan belajar dalam rangka sinegritas Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), Wisata Desa dan Digitalisasi Desa guna peningkatan pelayanan administrasi serta ekonomi desa.
Kadis Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Taput Donni Simamora melalui Kabid PMD Nardo Siregar (21/09) mengungkapkan bahwa studi tiru yang dilaksanakan di Desa Cibodas Kecamatan Lembang, Kab Bandung Barat bertujuan untuk belajar dalam rangka sinergiritas Badan Usaha Milik Desa, Wisata Desa dan Digitalisasi Desa guna peningkatan pelayanan administrasi serta ekonomi desa.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui secara langsung bagaimana tehnis dalam pengelolaan keuangan desa dan adimistrasi yang baik dan benar, sehingga kepala Desa semua dapat belajar dan meniru keberhasilan desa Cibodas tersebut untuk di tiru serta dapat diterapkan di desa yang ada di Kabupaten Taput,” jelasnya.
Dan mengenai adanya informasi ada pemaksaan agar kepala diwajib ikut studi tiru itu tidak ada sama sekali.
Bahkan ada satu kepala desa yang sempat memberikan biaya untuk studi tiru di Desa Cibodas sebesar 7 juta per peserta, karena orang tua kepala desa tersebut sakit, dia tidak bisa ikut, dan pihak penyelenggara memulangkan biaya peserta tersebut kembali. Dan peserta yang ikut studi tiru ada sebanyak 237 peserta, 230 Kepala Desa dan 7 Perangkat desa.
“Saya rasa adanya informasi pemaksaan harus ikut studi tiru, itu tidak benar,” ungkap Siregar.
Sementara itu beberapa kepala Desa yang ditemui dikantornya mengatakan bahwa studi tiru yang dilaksanakan di Desa Cibodas begitu sangat bermamfaat, dimana bisa menjadi diterapkan di Desa mereka.
“Kita bisa belajar dalam rangka sinergitas Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Wisata Desa dan Digitalisasi Desa guna peningkatan pelayanan administrasi serta ekonomi desa,” ungkap Ranto Hutabarat Kepala Desa Hapoltahan.
Ranto menambahkan jika kita tidak ikut sangat – sangat rugi. Karena disana kita para kepala desa bisa melihat langsung cara teknis dalam pengolahan keuangan desa dan administrasi yang baik dan benar. Dan bukan hanya itu saja, dimana BUMDes Desa Cibodas merupakan salah satu desa di Indonesia yang sudah berhasil dalam membangun desa, melalui BUMDes.
Ketika ditanya apakah semua kepala desa dipaksa harus ikut studi tiru ke Desa Cibodas, Ranto mengatakan bahwa itu tidak ada.
“Itu tidak ada, itu tidak benar, memang kami di undang melalui surat Dinas PMD melalui Kantor Camat tapi diudangan itu tidak ada pemaksaan sama sekali. Bahkan jika kita tidak ikut, merasa rugi,” terang Ranto.
Di tempat terpisah, Kepala Desa Parbaju Toruan Hendra Amit Hutabarat saat ditemui mengatakan berterima kasih kepada pemerintah Taput yang sudah memberikan waktu kepada kami kepala Desa untuk belajar.
“Tujuan kami datang kesini, tak lain ingin belajar di desa ini, karena kita ketahui bersama desa Cibodas ini, merupakan salah satu desa di indonesia yang sudah berhasil dalam membangun desa, melalui Bumdes,” ungkap Amit.
Dirinya berharap, lewat kegiatan ini Kepala Desa bersama perangkat desa dapat mempelajari pengelolaan Bumdes di Desa Cibodas untuk nantinya diimplementasikan di desanya masing-masing.
