Bacaria.id, Labuhanbatu – Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu melalui Plt Kepala Dinas Pendidikan, Abdi Jaya Pohan, S.H., meluncurkan peringatan keras kepada seluruh satuan pendidikan: jalankan Program Quick Win atau bersiap tertinggal dalam transformasi pendidikan.
Pernyataan itu disampaikan Abdi saat mewakili Bupati dr. Hj. Maya Hasmita, M.Kes., Sp.OG, dalam acara Khatamul Qur’an dan Pentas Seni YPI Al-Yusufiah, yang digelar di Aula Asrama Haji Ujung Bandar, Sabtu (24/5/2025).
Bupati tidak hadir karena menghadiri pelepasan jemaah haji di Medan.
“Tidak ada lagi toleransi untuk sistem pendidikan yang kotor, lemah nilai, dan minim etos kerja. Quick Win ini adalah alarm perubahan. Sekolah yang tidak siap berubah akan tertinggal,” tegas Abdi di hadapan guru, siswa, dan pengurus yayasan.
Empat Titik Serangan Program Quick Win:
Kebersihan Sekolah = Harga Diri
Kamar mandi bersih dan tempat sampah bukan sekadar fasilitas, tapi simbol keseriusan sekolah dalam mendidik karakter.
Mushola Aktif = Sekolah Bernyawa
Setiap sekolah harus punya mushola yang hidup dengan aktivitas ibadah. Nilai religius bukan pelengkap, tapi fondasi.
Ekstrakurikuler Unggul = Siswa Tangguh
Fokus pada Tahfidz, Tahsin, dan Bahasa Inggris untuk mencetak generasi religius dan siap bersaing global.
Disiplin Guru = Disiplin Siswa
Guru wajib hadir penuh waktu. Pulang sebelum siswa bukan hanya pelanggaran disiplin, tapi pengkhianatan tanggung jawab.
Abdi juga mengingatkan bahwa program ini bukan proyek seremonial, tapi strategi percepatan pendidikan yang masuk radar evaluasi langsung Bupati.
“Jangan hanya sibuk dengan rutinitas. Ukur hasil. Bangun sistem. Didik anak-anak kita dengan hati dan keteladanan,” tegasnya.
Acara ini juga menjadi simbol sinergi antara pendidikan nilai dan seni, menegaskan bahwa pendidikan tidak hanya soal angka dan nilai, tetapi tentang karakter, moral, dan masa depan.(MC).