Bicara.id, Tapteng – Seorang siswi di Kabupaten Tapanuli Tengah berinisial DF dilarikan ke rumah sakit karena mengalami depresi akibat dugaan pelecehan seksual dan kekerasan fisik yang dialaminya.
Dan bukan cuman kekerasan dan penindasan yang di alami korban turut keluarganya juga diduga mendapat ancaman pembunuhan dari pelaku, yang diketahui merupakan teman sekelasnya berinisial AB.
Ayah korban, AL (42) menerangkan kepada wartawan, kejadian dugaan pelecehan tersebut terjadi di sekolah tempat dia menimba ilmu.
Perlakuan tidak bermoral tersebut dialami korban sejak pertama kali masuk sekolah. Saat ini korban duduk di bangku kelas XI salah satu sekolah menengah di Tapteng. Dan di perkirakan perlakuan tersebut sudah dialami korban ini selama 2 tahun.
“Anak saya baru mengaku beberapa waktu lalu, bahwa kejadian ini bermula dari mulai anak saya masuk sekolah. Pelaku itu mengancam anak saya, bahkan dia (pelaku) menuliskan di Sosmed nya, kalau kami sekeluarga diancam mau dibunuh,” Ujar Efendi, saat di konfirmasi wartawan di Rumah sakit sambil menunjukkan bukti postingan pelaku pada Rabu (18/10/2023).
Selain mendapat perlakuan tidak senonoh dan ancaman, korban juga kerap di bully dan dipukuli di ruang kelas.
“Pernah dia nangis usai pulang sekolah, dan saya tanyakan, kamu mengapa, dia tidak mau menjawab. Lalu kulihat ada bekas lebam di bagian wajahnya, dan memar di bagian anggota tubuh lainnya, DF bilang, karena aku jatuh saat olahraga,” terang orangtua korban ini.
Dengan rasa tidak nyaman akibat perlakuan yang dialami putrinya, AL orangtua Korban kemudian mendatangi rumah pelaku untuk mengklarifikasi cerita tersebut.
“Saya datangi kerumahnya, setelah kami ketemu dengannya dan keluarganya, ternyata memang betul. Setelah kami paksa dia mengaku, anak saya sudah dilecehkan nya, bahkan dipukuli hingga anak saya mengalami depresi berat. Bahkan anak saya itu mencoba bunuh diri,” ungkapnya.
Usai memastikan cerita putrinya, AL pun menempuh jalur hukum, dengan melaporkan pelaku ke Polsek pada 31 Agustus 2023 lalu.
“Pihak Polsek meminta agar kasus laporan ini dilimpahkan ke Polres Tapteng. Semalam pelaku sudah ditangkap,” pungkasnya.
Saat ini korban masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Akibat depresi yang dialami, korban sudah menjalani perawatan selama 4 hari dan hingga kini belum bisa diajak bicara.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi yang di peroleh dari pihak Sekolah maupun pihak Kepolisian untuk proses hukum atas kasus yang menimpa salah seorang pelajar siswi di Tapteng ini.