Bacaria.id, Sibolga – Kembali di timpa bencana, sebanyak tujuh rumah di lingkungan V Santeong, Kelurahan Pancuran Gerobak, Kecamatan Sibolga Kota jadi korban amukan si Jago merah, yang terjadi pada Selasa (16/04/2024) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
Warga yang tak memprediksi amukan si jago merah ini begitu cepat melahap tujuh unit bangunan semi permanen di kawasan ini .
Salah satu Warga Santeong yang juga korban dari kebakaran, boru Zendrato menceritakan bahwa mereka di lingkungan ini tak ada firasat apa apa terkait kejadian naas sebelumnya.
Namum , keheningan malam usai hiruk pikuk kendaraan tiba tiba di gegerkan dengan sejumlah teriakan warga sekitar.
“Kebakaran, kebakaran ,…!!,” ujar Wanita paruh baya ini saat menceritakan kejadian kebakaran ini.
“Dalam keadaan nyenyak tidur, saya mendengar ada teriakan api. Kendati dalam keadaan ngantuk, langsung bergegas saya keluar, api sudah membesar dan tetangga sudah sibuk menjauhkan diri dari api itu dan saya refleks juga membangunkan keluarga saya untuk keluar dari rumah,” ujarnya kepada awak media, Rabu (17/04/2025) pagi.
Sambil menangis, Ia katakan kalau semua barang-barang bahkan surat berharga juga habis dilalap api.
“Tidak ada yang tersisa kak, habis semua. Hanya pakaian yang menempel di badan saja tertinggal,” isaknya.
Terpantau dilapangan, jarak rumah di lokasi kebakaran sangat rapat dengan rumah semi permanen dan padat penduduk. Dan rumah yang terbakar telah diberi tanda bertulis “police line” oleh pihak Kepolisian.
Warga lain yang juga jadi korban bencana ini, Koko Amin, menceritakan bagaimana api yang diduga yang berasal dari salah satu rumah tetangganya yang sedang kosong dan merambat dengan begitu cepatnya ke arah samping dan belakang bahkan melahap bagian loteng rumahnya (lantai dua.red).
“Diduga api berasal dari rumah kosong itu kak, merembetlah kesamping sampai kena loteng rumah saya,” ucap Koko.
Kepala lingkungan V Santeong, Maringan Hutagalung bercerita bahwa sekitar pukul 01.00 WIB, seorang warga menelpon dirinya dan mengabarkan tentang adanya rumah warganya yang terbakar.
“Sekitar pukul 01.00 WIB, saya ditelepon oleh warga mengatakan adanya kebakaran di lingkungan ini, dan langsung saya telepon Camat serta pemadam kebakaran. Dan tidak berselang lama, 3 unit pemadam yang datang kesini untuk memadamkan api,” ungkapnya.
Maringan juga menjelaskan bahwa ada 7 rumah yang terbakar dengan 11 Kepala Keluarga kehilangan tempat tinggalnya.
“Ada 7 rumah yang terbakar dan 11 Kepala Keluarga menjadi korban kebakaran ini, sebab ada dua keluarga yang berdiam dalam satu rumah,” bebernya.
Kepala Lingkungan ini berpesan kepada warganya agar kejadian ini dapat dijadikan pelajaran, jika ingin meninggalkan rumah, sebaiknya mematikan seluruh saklar ataupun meteran listriknya.
“Ini pelajaran bagi kita semua, jika meninggalkan rumah, matikan semua aliran listrik, bila perlu matikan meteran listrik pada rumah,” tutupnya.