Daerah  

Ribuan Buruh Padati Patung Kuda, Minta Hakim Batalkan Omnibus Law

BacariaNews

Bacaria.id, Jakarta – Aksi massa buruh demo kembali menyuarakan pendapatnya untuk menuntut pencabutan Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja yang bertepatan dengan pembacaan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) di sekitaran patung kuda, Jakarta Pusat, Senin (2/10/2023).

Ribuan buruh memadati sekitar Jalan Medan Merdeka Barat. Jalanan tersebut sebelumnya telah ditutup , kendaraan dari arah Bundaran HI menuju Harmoni tidak dapat melintas.

Pembacaan yang harusnya di jadwalkan pada pukul 13.00WIB. Namun, hingga pukul 13.51WIB, pembacaan putusan MK tentang Omnibus Law belum juga dilakukan. Massa aksi mulai membakar flare berwarna merah dan hijau tepat di dekat mobil komando yang terparkir di Jalan Medan Merdeka Barat. Sedangkan massa buruh yang berada di dekat Bank Indonesia (BI) membakar ban.

Sebelumnya, Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, unjuk rasa dihadiri puluhan ribu buruh untuk memastikan gugatan mereka soal Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja dikabulkan. Aksi serempak juga digelar di berbagai daerah seperti Serang Banten, Semarang, Surabaya, Bandung, Batam, Aceh, Medan, Lampung, Banjarmasin, Pontianak, Ternate, Ambon, Jayapura, Makasar, Manado, dan kota-kota industri lainnya.

Iqbal menjelaskan, massa aksi menuntut agar hakim MK mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja Nomor 6 Tahun 2023. “Cabut Omnibus Law UU Cipta Kerja Nomor 6 Tahun 2023. MK harus memutuskan itu dinyatakan tidak berlaku atau inkonstitusional di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ungkap Iqbal. Selain itu, massa aksi juga meminta kenaikan upah tahun 2024 sebesar 15 persen.

“MK kalau nggak hati-hati kalau tidak memberikan rasa keadilan maka jalanan adalah cara kami mencari keadilan,” ungkap dia. Dia menambahkan, jika gugatan tersebut tidak dikabulkan, maka akan ada aksi besar yang berkelanjutan.

Iqbal berharap hakim MK bisa membuat keputusan yang tepat dan bijak. “Bisa jadi setiap minggu secara bergelombang di 38 provinsi di 300 lebih kabupaten kota khususnya kota-kota industri akan aksi terus bergelombang,” pungkasnya.