Bacaria.id, Jakarta – Puluhan guru honorer Pendidikan Agama Islam (PAI) Kabupaten Bekasi menggelar aksi longmarch dari Bekasi menuju Istana Negara.
Aksi yang diikuti guru honorer yang tergabung dalam Forum Komunikasi Guru Honor Pendidikan Agama Islam (FKGHPAI) untuk menyampaikan kekecewaan dan melaporkan dugaan maladministrasi di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi dalam formasi PPPK.
Setelah menempuh perjalanan selama dua hari, Ketua Forum Guru Honorer Pendidikan Agama Islam (FKGHPAI) Muhammad Unin Saputra mengonfirmasi bahwa dari 69 perserta aksi longmarch hanya tersisa sekitar 30 peserta aksi yang menginjakkan kaki di gedung Ombudsman.
“Ada beberapa yang sakit. Ada juga yang terpaksa putar arah karena harus mengajar. Jadi kami tidak bisa memaksakan mereka, terutama yang sakit,” tutur Unin, digedung Ombudsman, Jakarta Selatan (12/10/2023).
Unin mengungkapkan, para guru honorer akan memberikan sepucuk surat kepada pimpinan Ombudsman. Guru honorer PAI tersebut meminta Ombudsman turun tangan supaya formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) untuk pendidik mata pelajaran PAI di Kabupaten Bekasi dibuka.
“Hanya Kabupaten Bekasi yang tak buka formasi sejak tahun 2021. Kabupaten dan kota lain di Indonesia tetap membuka formasi PPPK bagi guru honorer PAI,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi tidak mengusulkan formasi PPPK untuk pendidik mata pelajaran PAI.
Selanjutnya, pada 2022, formasi PPPK untuk PAI tidak diusulkan oleh Pemkab Bekasi.
Sementara itu, tahun ini muncul lima formasi yang mana hanya tersedia untuk tiga SMA dan dua lainnya untuk SD dan SMP.
Hal itu menimbulkan kecurigaan. Sebab, formasi untuk tenaga pendidik SMA dinaungi langsung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, bukan Pemkab Bekasi.
“Kami mau tuntut juga yang 2021, bertanggung jawab atau enggak pemerintah daerah. Kenapa pemerintah daerah tidak melakukan usulan kembali di tahun 2022, sedangkan 2023 itu hanya ada lima formasi dari luar,” ungkap Unin.
Selanjutnya aksi longmarch dilanjutkan dari gedung Ombudsman menuju ke Istana Negara.
Mengenakan seragam warna coklat khas tenaga pendidik, peserta aksi melantunkan Sholawat Nabi menuju Istana Negara.
Selain itu, para guru honorer juga membawa sejumlah atribut. Mereka membawa bendera putih, spanduk, hingga poster bernada protes terhadap Pemerintah Kabupaten Bekasi.