Bacaria.id, Pekalongan – Populasi Owa (kera jawa) atau bahasa latinnya Hylobates moloch di lanskap pegunungan Dieng, dimana salah satunya berada di pegunungan Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawatengah, diprediksi mengalami peningkatan 10 persen dibandingkan pada 10 tahun yang lalu.
Arif Setiawan direktur proyek kopi dan konservasi primata mengatakan, sebagai satu-satunya kera yang ada di Pulau Jawa,
Owa atau kera jawa dapat dikatakan sebagai identitas global, pasalnya jenis-jenis endemik seperti owa tidak dapat dijumpai secara alami di negara-negara lain, Rabu (16/08/2023).
Lebih lanjut dirinya mengatakan, untuk memastikan populasi dan habitat alamnya tetap ada dan terjaga adalah penting. Populasi dan distribusi owa di Pulau Jawa menurut Arif, hanya terdapat di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Di Jawa Tengah sendiri ada dua populasi besar saat ini, yaitu di Gunung Slamet dan komplek kawasan hutan yang membentang di beberapa kabupaten seperti Kendal, Batang, Wonosobo, Banjarnegara dan Pekalongan, yang selanjutknya disebut lanskap pegunungan Dieng.
Salmah Widyastuti dan tim memimpin penelitian di tahun 2021-2022 untuk memperbaharui informasi terkait populasi dan distribusi owa Jawa di lanskap Dieng. Dengan menggunakan teknik survey berdasarkan suara (vocal count-triangulasi) dan juga analisis kesesuaian habitat, hasil penelitian mendapatkan estimasi populasi setelah satu dekade ada 1092 individu di landscape pegunungan Dieng. Artinya ada kenaikan populasi sebesar 23 persen dibanding 10 tahun lalu.
“Peningkatan populasi ini dapat mengindikasikan keberhasilan upaya konservasi dari banyak pihak di lanskap Dieng. Namun, lebih banyak upaya dan kolaborasi harus dilakukan untuk memastikan masa depan jangka panjang dari owa di bagian tengah Pulau Jawa.