Bacaria.id, Jakarta – Polres Metro Jakarta Timur terus berupaya melakukan pengecekan 18 titik kamera pengawasan (CCTV) di tempat kejadian perkara (TKP), atas kematian anak seorang Perwira Menengah (Pamen) TNI AU, berinisial CHR (16) di Pos Spion Ujung Landasan Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol. Leonardus Simarmata, S.Sos, SIK, MH, M.Han mengungkapkan, Korban CHR (16) meninggal pada (24/9) sekitar pukul 19.42 WIB, di Pos Spion ujung landasan 24 RT 006, RW 012 Kelurahan Halim, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur.
“Ketika ditemukan, Korban meninggal dunia dengan kondisi terbakar,” kata Leonardus Simarmata di Mapolres Jakarta Timur, Rabu (27/9/2023).
Lanjutnya, kami sudah melakukan pengecekan di 11 kamera pengawas (CCTV) yang ada di sekitar lokasi kejadian. “Kemarin kami sudah mengecek 11 CCTV yang ada di sekitar TKP dan hari ini akan kita tambah tujuh (7) titik kamera pengawas. Jadi, total ada 18 titik CCTV,” ujarnya.
Masih kata Leonardus, saat ini pihaknya masih belum menemukan titik terang, dan masih melakukan pendalaman seluruhnya terhadap korban yang ditemukan tewas terbakar pada Minggu (24/9/2023) malam.
Kepolisian akan menyandingkan hasil penyelidikan, temuan fakta dan alat bukti yang ada di lapangan dengan keterangan dari ahli dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri. “Sehingga nanti sinkron, tidak ada pertentangan dari bukti yang ditemukan di lapangan,” kata Leonardus.
Selain itu, kata dia, tim dari Kimia Biologi dan Forensik Puslabfor Mabes Polri juga telah diterjunkan untuk pengecekan dan mengolah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengecek DNA yang ada di TKP.
“Kami juga berkoordinasi dengan Asosiasi Psikolog Forensik (Apsifor) untuk mengetahui motif dari kejadian,” ujarnya.
Hingga hari ini, tim penyidik dari Polres Metro Jakarta Timur, Satpom Lanud Halim Perdanakusuma dan Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan (Subdit Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya masih melakukan penyelidikan secara intensif profesional dan transparan menggunakan metode “scientific crime investigation”.