Idul Adha menjadi momen penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Perayaan ini bukan hanya tentang penyembelihan hewan kurban, tapi menyimpan makna mendalam tentang ketaatan, pengorbanan, dan kepedulian sosial.
Ibadah kurban merujuk pada peristiwa bersejarah saat Nabi Ibrahim AS bersedia mengorbankan putranya, Nabi Ismail AS, atas perintah Allah SWT.
Namun, sebelum pengorbanan itu terjadi, Allah menggantinya dengan seekor hewan. Peristiwa ini menjadi dasar spiritual dan simbolik dari ibadah kurban yang terus diperingati hingga kini.
1. Ketaatan Tanpa Syarat
Kurban mencerminkan bentuk ketaatan mutlak seorang hamba kepada Tuhannya. Seperti yang ditunjukkan Nabi Ibrahim, ketaatan tidak bersyarat—meski harus mengorbankan sesuatu yang sangat dicintai.
2. Pengorbanan yang Ikhlas
Melalui kurban, umat Islam diajak untuk berkorban dengan penuh keikhlasan, bukan karena ingin dilihat atau dipuji, tetapi murni demi mengharap ridha Allah SWT.
3. Wujud Syukur atas Nikmat
Kurban juga merupakan ekspresi syukur atas rezeki yang diberikan. Dalam kondisi apa pun, menyisihkan sebagian harta untuk berkurban menjadi tanda terima kasih atas nikmat hidup.
4. Menumbuhkan Kepedulian Sosial
Daging hewan kurban dibagikan kepada fakir miskin, tetangga, dan keluarga. Ini menunjukkan pentingnya solidaritas dan empati dalam Islam, serta memperkuat ikatan sosial di masyarakat.
5. Mengikis Sifat Egois dan Serakah
Secara spiritual, kurban menjadi simbol pengendalian diri dari nafsu duniawi. Penyembelihan hewan melambangkan upaya mematikan sifat hewani dalam diri manusia—seperti serakah, sombong, dan dengki.
6. Penghapus Dosa
Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bazzar dan Ibnu Hibban, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Hai Fatimah, berdirilah di sisi kurbanmu dan saksikanlah ia, sesungguhnya tetesan darahnya yang pertama itu adalah pengampunan bagimu atas dosa-dosamu yang telah lalu.”
7. Menyucikan Harta
Berkurban juga dapat menyucikan harta yang dimiliki dari sifat kikir. Harta yang digunakan untuk kurban menjadi lebih berkah dan membawa kebaikan.
8. Mendidik Anak dalam Nilai Kebaikan
Momen Idul Adha bisa dijadikan sarana mendidik anak tentang arti pengorbanan, keikhlasan, dan pentingnya berbagi dengan sesama.
Landasan Al-Qur’an
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Hajj ayat 34–35:
“Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak…”
Kesimpulan
Makna kurban dalam Idul Adha tidak berhenti pada ritual penyembelihan, tapi menjadi refleksi nilai-nilai Islam yang sangat mendalam: ketaatan, keikhlasan, syukur, dan solidaritas sosial. Kurban adalah pengingat bahwa cinta kepada Allah SWT harus diwujudkan dalam tindakan nyata, termasuk dalam membantu sesama yang membutuhkan.
Idul Adha bukan hanya tentang menyembelih hewan, tapi menyembelih ego demi menghidupkan nurani.(MC).