Bacaria.id, Labuhanbatu – Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Kabupaten Labuhanbatu mengembalikan dua anak kepada orang tua kandung mereka setelah menjalani masa perlindungan selama empat bulan di Rumah Aman. Proses pemulangan berlangsung pada Jumat (23/5/2025) pukul 15.00 WIB.
Ketua LPAI Labuhanbatu, Agun Noto, menyampaikan bahwa kedua anak tersebut sebelumnya berada dalam penanganan lembaga akibat kondisi ekonomi keluarga yang terpuruk dan kesehatan ibu yang memburuk.
“Kami ambil langkah cepat karena anak-anak ini terancam tidak terpenuhi hak dasar mereka. Kini, setelah pendampingan dan perawatan intensif, serta pemulihan kondisi ibunya, mereka bisa kembali ke rumah dengan kondisi yang lebih baik,” ujarnya.
Agun menuturkan, pihaknya turut menjemput ibu anak tersebut dari tempat tinggalnya, membawa ke rumah sakit untuk pengobatan, dan menanggung seluruh biaya termasuk tunggakan BPJS yang sempat menghambat akses kesehatan.
“Ini bagian dari komitmen kami, tidak hanya melindungi anak, tapi juga memulihkan kondisi keluarga agar anak dapat tumbuh di lingkungan yang layak,” tegasnya.
LPAI memastikan proses pengembalian anak tidak dilakukan secara tergesa. Evaluasi menyeluruh dilakukan terhadap kesiapan keluarga, baik secara psikis maupun sosial. LPAI juga akan terus melakukan pemantauan pasca-reintegrasi.
“Kami tidak akan lepas tangan. Monitoring akan terus dilakukan untuk memastikan anak-anak tetap dalam kondisi aman dan terpenuhi hak-haknya,” kata Agun.
Rudi Alianto, ayah kandung anak, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam.
“Kami sangat berterima kasih. Kami sempat kehilangan arah, tapi LPAI hadir sebagai penyelamat keluarga kami,” ungkapnya.
Kasus ini menjadi bukti pentingnya peran lembaga perlindungan anak dalam menangani situasi darurat keluarga rentan.
LPAI Labuhanbatu berharap sinergi antar lembaga, masyarakat, dan pemerintah terus diperkuat agar hak-hak anak di Labuhanbatu tetap terlindungi.(MC)