Bacaria.id, Humbahas – Pasca digelarnya rapat paripurna DPRD Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) tentang pengumuman akhir masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati periode 2020 – 2025 pada Jumat, (07/02/2025) kemarin, secara otomatis berakhir lah sudah jabatan Dosmar Banjarnahor, SE sebagai Bupati di Kabupaten Humbahas.
Secara ril, nyata terlihat perubahan perkembangan dan peningkatan pembangunan di kabupaten yang terkenal dengan ikon Kuda dan komoditi Kopi nya dari segala aspek yang ada. Bukan justru sekedar Komentar seperti kebanyakan orang yang sama sekali tanpa perbuatan dan mengedepankan sentimen pribadi.
Dari data resmi yang diperoleh dari Badan perencanaan pembangunan, penelitian dan pengembangan Daerah Kabupaten Humbahas terurai apa-apa saja yang sudah dilakukan Dosmar Banjarnahor untuk Humbang Hasundutan selama mimimpin 9 tahun.
Pada sektor infrastruktur pemerintah Kabupaten Humbahas dibawah kendali Dosmar Banjarnahor berhasil membangun jalan dengan total sepanjang 1.518 km dan jembatan sebanyak 554 unit. Jalan Hotmix sepanjang 208.803 meter, dan menjadi kabupaten terbaik kedua setelah Kota Medan dengan kondisi jalan mantap 70,39%.
Persentase Rumah tangga yang terlayani akses air minum mencapai 79,27% dan Rumah Tak Layak Huni sebesar 94,46% dengan cakupan sanitasi yang layak sebesar 72,86% serta infrastruktur irigasi yang terbangun baik mencapai 65,61%.
Beranjak ke sektor pendidikan kepemimpinan Dosmar Banjarnahor telah membangun sarana dan prasarana penunjang seperti PAUD 15 Unit, SD 306 unit dan SMP 156 unit. Mengakomodir beasiswa bagi 449 mahasiswa yang masuk perguruan tinggi negeri (PTN), Siswa berprestasi sebanyak 113 yang masuk di SMA unggulan dan mempopulerkan pembelajaran matematika tingkat SD dengan metode GASING yang menjadi program nasional. Asesmen literasi dan numerasi tingkat SD/SMP juga diatas rata-rata nasional sehingga mampu bersaing, yang kemudian partisipasi sekolah meningkat hingga mencapai 99,9% serta mendapat penghargaan anugerah Bunda Paud dari Mendikbud tahun 2019.
Keberhasilan pada bidang kesehatan juga terjadi, yaitu capaian UHC sebesar 97,10% atau 200.671 jiwa masyarakat Humbahas telah mendapat jaminan kesehatan. Rehabilitasi puskesmas dan rumah medis yang seluruh nya telah terakreditasi dengan baik. Kemudian penurunan prevalensi stunting yang signifikan dari 29,6% menjadi 18,4% dan memperoleh peringkat 4 secara nasional dalam hal penanggulangan stunting. Tak hanya itu, Pemerintah melalui Dosmar Banjarnahor juga telah melengkapi dokter-doktet spesialis dan alat-alat kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul guna memberi pelayanan prima bagi masyarakat.
Pada sektor Pertanian, pemerintahan Dosmar juga telah membuat inovasi dengan melakukan pengelolahan lahan pertanian serta menyulap lahan tidur menjadi lahan pertanian yang dapat dimanfaatkan masyarakat demi kesejahteraan melalui mekanisasi besar-besaran yakni dengan penggunaan alsintan sebanyak 1.301 unit, 102 unit traktor, Eskavator sebanyak 21 unit serta traktor mini sejumlah 64 unit. Dalam hal mendukung peningkatan komoditi pertanian, pemerintah juga telah menyalurkan 75.238 ton pupuk. Sehingga oleh karenanya Humbang Hasundutan dalam pidato Gubernur Sumut yang saat itu dijabat oleh Bapak Edy Rahmayadi menjadi kabupaten ketiga dalam hal produtivitas pertanian di Sumut.
Dalam hal pemerintahan dan pelayanan publik, masyarakat Humbahas juga harus mengakui bahwa eksistensi Mall pelayanan publik sebagai pusat layanan satu pintu cepat dan tepat serta keberadaan unit kerja kantor imigrasi kelas II Non TPI Doloksanggul merupakan buah karya pemerintahan Dosmar Banjarnahor, dimana sebelum nya masyarakat harus keluar wilayah Humbahas dalam melakukan kepengurusan dokument penting. Disamping itu, pemerintah juga telah mendirikan Pusat Layanan Usaha Terpadu dan membangun 23 unit pasar tradisional di 10 kecamatan sebagai tujuan dalam peningkatan ekonomi kerakyatan.
Bukan hanya membuka lahan pertanian bagi masyarakat, Pemerintahan Dosmar juga telah membangun dan merehabilitasi 8692 unit Rumah tak layak huni yang dimiliki mereka. Bantuah hibah sebesar Rp. 20,588 Miliar turut dirasakan oleh 824 rumah ibadah, serta perjuangan pelepasan lahan seluas 22. 798 ha dari konsesi TPL kepada masyarakat juga nyata dirasakan yang oleh karenanya PDRB Kabupaten Humbahas meningkat drastis 55,6% atau yang dari semula Rp. 24.117.000 menjadi Rp. 37.396.000.
Untuk keberlanjutan pembangunan Kabupaten Humbahas selanjutnya, tentu menjadi beban dan tanggung jawab Bupati terpilih periode 2025-2030 . Kiranya peningkatan pembangunan yang tertunda dapat benar-benar terselesaikan dengan baik dan sesuai harapan dan keinginan masyarakat demi terwujudnya kemakmur dan kesejahteraan di bumi Humbang hasundutan. (Tim)