Irjen Pol Agung: Penguatan Keberagaman Modal Pembangunan Indonesia

BacariaNews

Bacaria.id, Medan – Peran Islam Indonesia di dunia, memiliki peran yang strategis bagi peradaban dunia. Dalam kehidupan kebangsaan, kita semakin baik dan momentum 78 tahun Indonesia Merdeka, menjadi modal dasar pembangunan bangsa.

Hal ini disampaikan Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi, SH, SIK,MSi dalam paparannya pada kegiatan Halaqoh Kebangsaan dengan tema “Peran Islam Wasthiyah dalam Menciptakan Ruang Publik yang Aman dan Nyaman Menghadapi Pemilu 2024”, Jumat (18/8/2023), di Hotel Grand Mercure.

“Umat Islam memiliki peran penting bagi kemajuan bangsa, dengan terciptanya ruang publik yang aman dan nyaman, dunia nyata kadangkala di pengaruhi dunia maya yang jika tidak terfilter secara baik berpotensi menimbulkan gesekan ditengah masyarakat,” ujar Kapolda Sumut.

Lebih jauh disampaikan Kapolda bahwa peneguhan iman dan agama sebagai tuntutan agar berbagai isu yang disampaikan di dunia nyata dipersepsikan negatif di dunia maya, begitu juga sebaliknya.

“Agama menjadi tiang utama dan memahami Islam secara totalitas menjadi penting agar pemahaman yang nyata bisa di sampaikan secara benar, sehingga hal yang tersajikan lewat dunia maya terkait isu-isu politik dan sosial yang belum tentu kebenarannya agar tersaring secara baik, sehingga tidak memantik konflik di masyarakat,” sambung mantan Asop Kapolri ini.

Hal lain yang diingatkan mantan Kapolda Riau ini, bahwa realitas yang dihadapi harus disikapi dengan bijak. Ruang publik yang aman dan nyaman suatu realitas yang harus diwujudkan.

“Internalisasi kedua kutub (antara dunia nyata dan dunia maya) ini harus di sinkronisasi agar tumbuh pemahaman yang objektif dan proporsional, sehingga ruang publik yang kita harapkan tetap aman dan kondusif dengan beragam perbedaan yang ada”,ujar Kapoldasu tegas.

Sejatinya di masyarakat yang dijual itu nilai (velue), sehingga apa yang terjadi dan tersajikan menjadi sebuah perbincangan publik, kadangkala tidak seperti yang sebenarnya. Stigma negatif inilah seharusnya di persepsikan bahwa faktanya tidak seperti yang tersajikan secara digital.

“Nilai-nilai Indonesia yang demokratis, maju,sejahtera inilah yang harus tersampaikan kepada dunia, bahwa keberagaman Indonesia menjadi role model bagi peradaban dunia,” tambah Kapolda.

Dalam pelaksanaan kebebasan berpendapat dan kebebasan beragama merupakan suatu rahmat bagi Indonesia yang beragam budaya dan agama, namun tetap bisa menyatu dalam hubungan sosial di masyarakat.

“Sumatera Utara memiliki spesifikasi yang berbeda dan beragam budaya sebagai kearifan lokal, lewat Halaqah Kebangsaan inilah menjadi pintu bagi terciptanya kesadaran kolektif ditengah berbeda pilihan politik, tanpa harus berpecah belah,” ujar Irjen Pol Agung.

Lewat forum ini diharapkan menjadi pemersatu seluruh elemen anak bangsa, dan capaian yang ingin diraih dan itu merupakan harapan dan keinginan seluruh elemen bangsa.

“Kita berharap menjelang momentum politik tahun 2024 dapat berjalan aman, lancar dan kondusif, sehingga seluruh tahapan politik dapat berjalan damai”, ujar Kapolda Sumut yang murah senyum ini.

Halaqah Kebangsaan yang di laksanakan Forum Kyai Tahlil (FKY) menghadirkan para narasumber, diantaranya akademisi UIN Sumut Prof Dr H. Ansari Yamamah, MA, Dr Nispul Khoiri,MAg, Sekretaris Jenderal MUI Pusat Dr. H. Amirsyah Tambunan, MA, Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Sumatera Utara yang di wakili Kabid Pendidikan dan Kependidikan Agama Islam Dr H. Muksin Batubara, MA dan KH Ahmad Khambali, SE,MM.

Tampak hadir dalam acara tersebut, Ketua MUI Sumatera Utara Dr H.Maratua Simanjuntak,MA, Ketua MUI Kota Medan Dr H.Hasan Matsum, MA, Pimpinan Pondok Pesantren, Ormas Islam dan Majelis Taklim.