Bacaria.id, Pemalang – Ibarat pucuk di cinta ulam pun tiba, pasalnya di tengah -tengah rumitnya permasalahan sampah di Kabupaten Pemalang yang tak kunjung usai, muncul peluang bisnis dari Investor Australia menawarkan kerjasama pengolahan bricket sampah kering berpeluang menjadi komoditas ekspor.
Mansur Hidayat Plt Bupati Pemalang baru-baru ini kedatangan investor dari Australia, kunjungan Investor asing yang didampingi perwakilan PT Avaniel Bintang Energi Indonesia, Ade Siti Muksodah itu diterima di Ruang Peringgitan Kantor Bupati, pada Kamis(24/8/2023).
kedatangan Investor negeri kanguru ini menurut Ade siti, bersama investor Australia ingin menawarkan solusi guna mengatasi permasalahan sampah di Kabupaten Pemalang dengan kerjasama pengolahan sampah menjadi bricket kering.
“Jadi 99% jenis sampah bisa diolah menjadi briket kering. Briket ini yang kita katakan energi terbarukan. Nantinya bisa untuk konsumsi dalam negeri ataupun ekspor,” terang Ade.
Dikatakan Ade Siti, produksi briket ini diperkirakan mampu mengatasi 60 persen dari total sampah yang ada di Kabupaten Pemalang. Diharapkan dalam sehari pengolahan tersebut mampu memproduksi 250 hingga 500 ton briket.
“Ini sangat bagus sekali untuk bisa menjadi sentralistik pengolahan sampah, kedepannya kita akan menarik sampah Pekalongan, Tegal, Brebes diolah disini,” ujar Ade yang juga Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia Jawa Tengah.
Sementara itu, Plt Bupati Mansur Hidayat menyambut baik penawaran kerjasama ini. Menurutnya, pengolahan sampah menjadi briket kering ini menjadi salah satu solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan sampah di daerahnya.
“Kita butuh 10 sampai 11 bulan kedepan untuk pelaksanaan kerjasama ini. Mudah-mudahan secepatnya kita bisa lakukan MoU dengan investor Australia ini,” kata Mansur.
Pemerintah Kabupaten Pemalang bakal segera melakukan kajian untuk menentukan lokasi pembangunan pabrik pengolahan sampah menjadi briket kering ini. Mansur sendiri menginginkan pabrik itu dibangun di area TPA Pesalakan.
“Sehingga nanti biaya transport tak mahal, tapi kalau memang berlawanan dengan Perda ya nanti kita cari tempat yang tidak jauh dari TPA. Karena sampah lama disana bisa kita olah,” tuturnya.
“Nah nantinya sampah yang baru bisa langsung kita bawa ke tempat pengolahan itu pabrik briket,” tutupnya.