Bacaria.id, Tapteng – Bulog Sibolga menjamin ketersediaan pangan dan beras hingga akhir 2023 meski kekeringan dampak dari El Nino mulai terasa di sejumlah daerah.
Fenomena El Nino atau kekeringan yang berkepanjangan dapat terjadi akibat hal ini, menyebabkan ketersediaan air untuk Pertanian menjadi berkurang. Tentu hal tersebut membuat hasil panen yang kurang maksimal hingga berdampak pada harga beras di pasaran yang mulai merangkak naik.
Secara umum, inflasi harga beras per September 2023 dibandingkan bulan sebelumnya meningkat sebesar 5,61%. Dan inflasi beras ini merupakan kenaikan tertinggi setelah dalam lima tahun terakhir.
“Untuk menjaga stabilitas harga beras di Pasar, Bulog Sibolga aktif lakukan Operasi Pasar di setiap Kelurahan di Kota Sibolga secara bergantian,” Kata Kepala Kantor Bulog Sibolga Ahmad Fadly kepada Wartawan, Selasa (17/10/2023).
Dirinya juga menjelaskan tidak hanya melalui Operasi Pasar, Bulog juga menjalin kemitraan dengan 70 Rumah Pangan Kita (RPK) yang tersebar di Kota Sibolga dan Tapteng untuk menjual beras SPHP dengan Harga Eceran Tertinggi yakni Rp. 57.500 per lima Kilogram.
“Untuk Stok Beras yang ada di Bulog Sibolga bukanlah beras lokal atau beras dalam Negeri melainkan beras import dari Vietnam,” tuturnya.
Akan tetapi meskipun beras import, Bulog menjamin kualitas beras tersebut karena memang beras yang disediakan oleh Bulog sudah lulus uji kelayakan pangan.
Bulog Sibolga juga menekan harga beras dengan menjaga serta menjamin pasokan beras cukup hingga akhir tahun 2023.
“Stok Beras yang ada di Gudang Bulog Sibolga mencapai 1500 Ton. Jumlah tersebut sangat cukup menjamin kebutuhan beras untuk Masyarakat sampai akhir tahun nantinya,” ujarnya.