Industri Shuttle Cock di Kab. Batang Tembus Pasaran Internasional

BacariaNews

Bacaria.id, Batang – Industri shuttlecock di tanah air semakin tumbuh menjamur, karena hampir di setiap daerah ada sentra produksi, akan tetapi tidak semuanya mampu merambah pasar ekspor.

Melihat potensi sentra produksi shuttlecock IND di Kabupaten Batang, yang telah mampu menembus pasar internasional, Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah berupaya menjembatani para pengrajin yang tergabung dalam Koperasi Shuttlecock Lawatan Sejahtera dari Kabupaten Tegal, untuk mendapatkan pembelajaran langsung, mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi hingga mencapai pangsa pasar internasional.

Riyan Fadhilah, analis koperasi dan UKM provinsi Jawatengah menyampaikan, IND Shuttlecock dipilih jadi salah satu rujukan karena produknya yang telah menjangkau pasar internasional, sehingga para perajin dapat mengadopsi pola produksi hingga pemasaran.

“Respons mereka sangat positif, ditunjukkan lewat diskusi yang interaktif. Saya yakin ini bisa memicu semangat mereka supaya lebih meningkatkan kualitas produk mereka,” katanya, saat mendampingi perajin shuttlecock, di pusat produksi IND Shuttlecock, Desa Padekaran, Kabupaten Batang, Jumat (8/7/2023)

Pemilik IND Shuttlecock, Ahda Al Faizu menyampaikan, beberapa jenis shuttlecock yang berstandar nasional maupun internasional serta strategi pemasaran hingga mampu menembus pasar ekspor.

“Nanti kami bantu mendapatkan konsumen termasuk bahan baku seperti bulu angsa yang sesuai standarisasi internasional,” jelasnya.

Dalam waktu dekat, para perajin lokal ini akan dikenalkan dengan konsumen dari Negeri Jiran.

“Kebutuhan pasar di sana sangat potensial, berkisar 12 ribu tabung, apalagi belum ada yang memproduksi. Jadi ini peluang besar dan langkah awal buat pengrajin shuttlecock dalam negeri, supaya dapat melebarkan jangkauan pasar hingga mancanegara,” ungkapnya.

Salah satu anggota Koperasi Shuttlecock Lawatan Sejahtera dari Kabupaten Tegal Ade mengatakan, selama ini pangsa pasar dan kapasitas produksi yang hanya untuk lingkup lokal.

“Sementara ini produksi kami baru 50-100 yang didistribusikan ke wilayah Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang dan Cirebon,” ucapnya.