Bacaria.id, Madina – Langkanya Gas LPG di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), mengakibatkan masyarakat yang ekonomi bawah merasakan dampak yang serius dari langkanya gas elpiji.
Situasi ini telah dirasakan oleh para masyarakat dan pedagang kecil di beberapa titik wilayah Madina, termasuk salah satunya masyarakat di wilayah Batahan. Kelangkaan gas elpiji membuat hampir seluruh warga Madina mengeluh.
J.sofyan, salah satu warga dari Pasar Baru Batahan mengeluhkan akan kelangkaan elpiji khususnya di Pasar Baru Batahan dimana saking langkanya warga berebutan untuk mendapatkan gas elpiji, Rabu (02/8/2023).
Menurut dia (red), disituasi langkanya gas elpiji ada aja warung yang entah darimana didapat oleh pemilik warung sehingga dengan langkanya dimanfaatkan oleh pemilik warung yang menjual gas elpiji disekitaran Rp. 50.000 per tabung.
“Kepada stakholder terkait agar mengkondisikan kebutuhan gas elpiji sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang ada disekitaran pangkalan agar benar-benar didata dengan jelas siapa saja yang berhak mendapatkan gas elpiji bersubsidi. Kepada warga yang ekonomi menengah keatas agar menyesuaikan tabung gas yang mereka terima,” pungkasnya.
Diketahui menurut Perbub Mandailing Natal Nomor 21 Tahun 2016 pasal 3 tentang bagian e Harga Eceran Tertinggi (HET). Yang berada diwilayah 5 (Lima) meliputi: Kecamatan Batahan dan Kecamatan Muara Batang Gadis Harga jualan agen kepangkalan hanya Rp. 19.000;.