Bacaria.id, Labuhanbatu – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Aliansi Mahasiswa Peduli Aset Daerah (AMPAD) Labuhanbatu Raya semakin lantang menyuarakan kegelisahan masyarakat. Mereka resmi melayangkan surat pemberitahuan aksi unjuk rasa kepada Pimpinan PLN Aeknabara, melalui surat bernomor No. 226/PEMB/SEK/DPD-AMPAD/1/2025, Rabu (15/1/2025)
Surat ini menjadi respons tegas atas kekecewaan publik terhadap seringnya pemadaman listrik di wilayah PLN Aeknabara, Kabupaten Labuhanbatu.
Dengan landasan hukum UU No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum, AMPAD bersama Aliansi Mahasiswa Pemuda Nusantara akan menggelar aksi unjuk rasa pada:
Hari/Tanggal: Kamis, 16 Januari 2025
Waktu: Pukul 09.00 WIB hingga selesai
Jumlah Massa: ±50 orang
Tuntutan Tanpa Tawar-Menawar
1. Pemeliharaan Listrik Gagal Total
PLN Aeknabara dianggap lalai dan tidak mampu menjalankan pemeliharaan jaringan, menyebabkan pemadaman listrik yang merugikan masyarakat luas.
2. PT Haleyora Tidak Profesional
Sebagai mitra PLN, PT Haleyora dinilai tidak memenuhi target kinerja yang seharusnya menjamin pelayanan optimal.
3. Manipulasi Laporan Kinerja
Dugaan kuat adanya laporan kinerja yang dimanipulasi demi menutupi kegagalan operasional PLN Aeknabara dan mitranya.
4. Kerugian Publik Akibat Pemadaman
Pemadaman listrik yang sepihak berdampak serius pada aktivitas masyarakat, pelayanan publik, dan perekonomian daerah.
5. Minta Pimpinan PLN Mundur
AMPAD menegaskan bahwa pimpinan PLN Aeknabara harus bertanggung jawab penuh atas kegagalan ini dan segera mengundurkan diri.
6. Investigasi oleh Kejari Labuhanbatu
Mendesak Kejaksaan Negeri Labuhanbatu segera mengusut dugaan praktik korupsi di PLN Aeknabara.
7. Evaluasi Menyeluruh Pimpinan PLN
Meminta Pimpinan Cabang PLN Labuhanbatu segera mengevaluasi Unit Layanan Pelanggan (ULP) Aeknabara secara menyeluruh.
Pernyataan Keras dari Koordinator Aksi
Koordinator Aksi, Isiregar, tidak menahan kritik tajamnya, menyebut aksi ini sebagai langkah terakhir jika PLN tidak segera berbenah. Bersama Rivaldi Hasibuan (Koordinator Lapangan) dan Rehan Alfazri (Ketua Umum AMPAD), mereka menegaskan bahwa perjuangan ini tidak akan berhenti.
“Ini bukan hanya tentang listrik, ini tentang keadilan dan pelayanan publik yang bermartabat. Jika tuntutan ini diabaikan, kami pastikan akan ada aksi lanjutan yang lebih besar,” ujar Isiregar dengan nada tegas.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak PLN Aeknabara belum memberikan tanggapan resmi atas rencana aksi yang semakin dekat ini. Kegagalan merespons hanya akan mempertegas dugaan publik terhadap buruknya kinerja institusi tersebut.(MC)