Ditanya Soal Tragedi Kapal Tenggelam, Oknum Sekdis Pariwisata Tapteng Usir Wartawan Dari Kantornya

BacariaNews

Bacaria.id, Tapteng – Perlakuan tidak terpuji kembali di tunjukkan oleh para abdi negara. Kali ini, tiga wartawan yang bertugas di Sibolga dan Tapanuli Tengah kembali mendapatkan perlakuan kasar oleh oknum yang di duga sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Tapanuli Tengah Sumatera Utara.

Perlakuan tak terpuji ini didapatkan oleh ketiga wartawan yakni Bambang Lubis, Remember Marpaung dan Jerry Zai saat berniat melakukan konfirmasi terkait tenggelamnya kapal Wisata Sabtu kemarin.

Menindak lanjuti berita kejadian tersebutlah, wartawan ini datang ke kantor dinas pariwisata Tapteng, guna melengkapi pemberitaan terkait tindakan atau kebijakan apa yang di lakukan Dinas ini pasca kejadian naas yang merenggut nyawa 3 orang wisawatan luar daerah di Tapteng.

Namun oknum Dinas Pariwisata Tapteng, tampak emosi saat dikonfirmasi pasca tragedi tenggelamnya kapal wisata yang menelan tiga orang korban asal Kabupaten Asahan pada Sabtu (29/06/24) lalu di area perairan Pulau Mursala Tapteng.

Kejadian yang di alami para awak media ini langsung di dapat dari Sekretaris Dinas Pariwisata Tapteng, Indra Sakti saat temui sejumlah wartawan di Kantor Dinas Pariwisata di Pandan Pada Selasa (02/07/2024).

Indra Sakti menjelaskan, para pengusaha kapal yang bergerak di bidang jasa angkut para wisatawan tidak ada hubungannya dengan Dinas Pariwisata. Bahkan Dinas Pariwisata Tapteng juga tidak memiliki hak untuk memberikan sosialisasi atau pemahaman kepada para pelaku usaha bila mana terjadi hal-hal yang dapat mengakibatkan korban jiwa.

“Tidak ada hubungannya dengan kami, Kelian pake kelian otak kelian, Keluar kelian dari sini, pergi kelian,” tutur Sekretaris Pariwisata Tapteng kepada beberapa awak media.

Indra Sakti juga menyebutkan, para pelaku usaha yang bergerak di bidang wisata tersebut juga tidak berkaitan dengan Dinas Pariwisata Tapteng.

“Kalian itu masyarakat, kalian itu yang berhak membina mereka. Soal resiko itu tanggungan mereka sendiri, tidak ada urusannya dengan kami,” ujarnya degan nada tinggi.

Sementara itu Jerry sebagai awak media merasa bingung, dan kembali bertanya pada oknum pegawai yang di gaji oleh negara ini.

“Jadi fungsi dari kinerja Dinas Pariwisata itu apa saja pak ?,” ujar Jerry.

Dan oknum pegawai ini tidak memberikan penjelasan yang jelas, dan malah mengusir para wartawan.

“Pergi kelian dari sini,” ujar Jerry menirukan.

Bambang Lubis selaku wartawan Utamanews.com mengaku kecewa dengan sikap arogan yang di pertontonkan oleh Sekretaris Dinas Pariwisata Tapteng ini.

Bambang menyebutkan, sebagai instansi pemerintah yang bergerak di bidang Pariwisata harusnya dapat memberikan pemahaman yang baik agar tidak terjadi kesalahpahaman ditengah-tengah masyarakat.

“Tidak pantas seorang Sekretaris berbicara seperti itu, kita datang dengan sopan untuk melakukan konfirmasi terkait kejadian tiga orang wisatawan meninggal dunia. Tapi malah yang kita dapatkan adalah perlakuan yang tidak baik dan perkataan kasar,” kata Bambang.

Bambang juga menyatakan, Peran Dinas Pariwisata sebagai fasilitator adalah menyediakan fasilitas di berbagai obyek wisata seperti sarana dan prasarana wisata.

Pariwisata juga memiliki sedikitnya 13 usaha yang meliputi Daya Tarik Wisata, Desa Wisata, Kawasan Pariwisata, Jasa Transportasi Wisata, Jasa Perjalanan Wisata, Jasa Makanan dan Minuman, Penyediaan Akomodasi, Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi, MICE, Jasa Informasi Pariwisata, Jasa Konsultan Pariwisata, Jasa Pramuwisata, dan Spa.

Pj Bupati Tapanuli Tengah Dr.Sugeng Riyata diminta untuk segera mengevaluasi kinerja Dinas Pariwisata Tapteng. Termasuk pada para oknum yang taunya hanya duduk dan marah marah di kantornya.

“Harapan kita, yang diduga tidak bekerja secara profesional, baik dalam melakukan pengawasan, pembinaan dan pelayanan serta penyuluhan kepada para pelaku usaha yang bergerak di bidang Pariwisata, lebih baik di evaluasi kembali Pak PJ Bupati nantinya,” ujar Wartawan lainnya.

Sejumlah kalangan menduga, bahwa Pihak Dinas Pariwisata terkesan melakukan pembiaran dan terkesan tutup mata pada para pelaku usaha Wisata ini.