Diluncurkan Kembali, Harga Tiket Ferry KMP Tao Toba Tetap Termurah dan Sistem Manual

BacariaNews

Bacaria.id, Ajibata – Membantu ekonomi masyarakat dan pengguna jasa, harga tiket KMP Tao Toba lebih murah dan bersaing dari kompetitornya dengan rute yang sama karena pembeliannya masih manual sehingga belum memiliki biaya khusus operasional website online.

Hal ini disampaikan oleh Manajement PT Gunung Hijau Megah (PT GHM) sebagai operator Ferry KMP Tao Toba 1 dan 2 akan tetap menjual Tiket secara manual dan on the spot diloket lokasi dermaga yang sudah ditentukan.

“Penjualan tiket masih secara manual, tentunya sangat bersahabat karena harga terjangkau sehingga mampu membantu perekonomian masyarakat pengguna jasa, sedangkan pembelian tiket saat ini belum mengarah ke online tapi tetap masih mempertimbangkan metode lain,” ujar Komisaris Utama Gusti Putri Sitanggang didampingi Komisaris Elisabet Sitanggang kepada awak media pada hari Sabtu (29/07/2023).

Peluncuran KMP Tao Toba 1 dari lokasi Docking Dermaga Tomok, Kabupaten Samosir menjadi momen awal dimulai beroperasinya lagi kapal perintis penyebrangan Danau Toba setelah 1 tahun dimodifikasi baik lebar, interior, navigasi, mesin dan faktor pendukung lainnya seperti safety dan P3K sesuai aturan Biro Klasifilasi perkapalan Indonesia (BKI).

Saat peluncuran KMP Tao Toba 1 dilakukan, sejumlah tokoh masyarakat termasuk Anggota DPRD Samosir Wisnu Wardana Sidabutar sangat senang dan respon setelah kedua KMP Tao Toba kembali akan berlayar di Danau Toba.

Sebagian besar masyarakat berharap penjualan tiket khusus di KMP Tao Toba agar dilakukan secara manual di loket kantor operasional yang sudah disiapkan PT GHM di Tomok (Samosir) dan Ajibata ( Toba).

Menurut Sidabutar menuturkan bahwa penjualan tiket secara manual justru membantu para pelaku usaha mikro dan UMKM di sekitar pelabuhan saat mereka menunggu antrian.

“Penumpang atau pengendara yang menunggu antrian membeli tiket di loket tentunya memilih lokasi untuk istirahat sejenak sambil menikmati kuliner warga sekitar, berbelanja souvenir, serta makan minum di sejumlah warung sekitat pelabuhan KMP Tao Toba,” kata Wisnu.

Proses menunggu antrian itu dapat mendukung pendapatan masyarakat karena mereka bisa berjualan melayani kebutuhan pengguna jasa.

“Maka kerap saya sampaikan bahwa Owner almarhum OTB Sitanggang itu tidak hanya memikirkan sisi bisnis semata, akan tetapi beliau lebih kepada dukungan terhadap penyokong ekonomi rakyat dan pembangunan kampung halamannya di Pulau Samosir ini,” ujarnya.

Maka diharapkan harga tiket di KMP Tao Toba tetap dipertahankan lebih murah dibandingkan kapal Ferry lainnya di rute yang sama.

Sedangkan sistem pemesananya tidak perlu secara online di KMP Tao Toba tapi sudah cukup secara Manual.

“Kendala kemungkinan macet sudah terjawab dan bisa diantisipasi dengan beroperasinya kembali KMP Tao Toba 1 dan KMP Tao Toba 2 karena KMP Tao Toba 1 sudah dimodifikasi jauh lebih bagus dari sebelumnya, terutama dari sisi lebar dan kapasitas mobil dan penumpang dyang diangkut,” tambah Wisnu.

Dia juga meminta agar jadwal operasional Ferry Tao Toba ditambah apalagi saat musim libur panjang.

“Silahkan berkoordinasi dengan pejabat terkait supaya kelak tak adalagi wisatawan dan atau kenderaan yang tertunda keberangkatan karena jadwal keberangkatan terbatas,” jelas Wisnu Wardana Sidabutar.

Menyikapi hal tersebut, Selaku Direktur Susan Hasiani Sitanggang dihadapan Komisaris Utama Gusti Putri Sitanggang dan Elisabet Sitanggang mewakili komisaris lainnya tentunya menyanggupi permintaan dan harapan masyarakat terkait harga dan penjualan tiket secara manual.

“Emang benar ya, era digitalisasi dan serba Online ini kadang membantu sejumlah pergerakan bisnis, akan tetapi diberagam pihak dan demi kepentingan ekonomi masyarakat disekitar perusahaan kita, kami lebih memahami cara berdagang (menjual) tiket dimaksud,” ucap Susan.

“Maka setelah beberapakali melakukan ujicoba dengan pemesanan tiket secara online, sepertinya pembelian secara Manual lebih terarah. Karena pemesan tiket online kadangkala terlambat tiba di Dermaga kita dan adalagi yang lebih fatal saat dia sudah dekat disekitar kita, tetapi kenderaannya tidak bisa masuk karena terhalang macet, justru merugikan yang bersangkutan selaku pemilik tiket online, karena kantong parkir masih terbatas,” lanjutnya.

Maka hemat kami dari pihak Manajement PT GHM, tetap mengapresiasi masukan dan harapan masyarakat kendati penjualan tiket secara Online ini tidak kita Offkan secara total, mengingat perkembangan zaman dan teknologi sehingga kedepannya kita tidak Gagap Teknologi (Gaptek), saat berkompetisi dilapangan, mengingat ragam cara para kompetitor lainnya yang berusaha saling ‘menggait’ hati pelanggannya, maka kita tetap meningkatkan kuantitas dan kualitas, baik SDM dan Quality Kontrol yang lebih baik lagi,” tutup Guti Putri menanggapi.