Daerah  

Diduga Oknum Pegawai BUMD Sibolga Beri Dukungan Pada Balon Walikota

BacariaNews

Bacaria.id, Sibolga – Salah seorang oknum pegawai aktif yang bekerja di Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Nauli Kota Sibolga, atas nama Imam Nawir diduga ikut berpolitik praktis karena secara terang-terangan mengunggah dukungannya kepada salah satu bakal calon (bacalon) Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah di Kota Sibolga.

Hal ini tampak pada tangkapan layar unggahan di Media sosial milik oknum pegawai aktif ini.

Dalam unggahan pada halaman Facebook Imam Nawir sekira tanggal 27 April 2024 yang lalu menuliskan

“Pilkada adalah pagelaran untuk putra putri terbaik kota sibolga untuk menunjukkan bahwa mereka mampu membawa kapal tua bernama SIBOLGA ini kembali berlayar ke jalur yg sesungguhnya. Kami yakin SUPER PENTAS mampu menahkodainya. Saya berharap pendukung CAKADA yg lain bisa mengedepankan PRESTASI Jagoannya daripada menghujat lawannya,” isi unggahan itu.

Tentu saja postingan ini mengundang banyak tanda tanya di kalangan masyarakat. Apakah seorang pegawai aktif yang di gaji oleh negara bisa jelas dengan terang terangan mendukung, bahkan seolah olah olah mengkampanyekan salah satu pasangan kandidat Bakal calon Kepala Daerah.

Jelas di ketahui publik, terutama masyarakat kita Sibolga, bahwa Paslon yang di maksud pagawai ini sudah mendeklarasikan diri maju sebagai calon walikota Sibolga di 2024 ini.

Menanggapi viralnya unggahan ini, Direktur Perumda Tirta Nauli, Marojahan Panjaitan, S.E menyebutkan bahwa dirinya baru mengetahui perihal postingan tersebut.

“Terkait postingan saudara Imam Nawir kami baru mengetahuinya tadi pagi dari Bapak dan Ibu yang minta konfirmasi soal hal ini dan akan saya berikan teguran,” ujarnya kepada Wartawan di ruang kerjanya pada Selasa (30/04/2024) pagi.

Dirinya juga menjelaskan karyawan perusahaan BUMD tidak di perkenankan terlibat dalam politik praktis.

“Setiap pelanggaran ada sanksinya, seperti penurunan pangkat dan jika berulang maka akan diberikan teguran keras seperti pemecatan. Sanksi yg diterima, bukan sebab hal postingan, tetapi hal lain dalam bentuk pelanggaran disiplin, sesuai dengan peraturan Perusahaan dan bukan saya yang menjustice tapi aturan itu sendiri,” tegasnya.

Pria yang memiliki postur tubuh tinggi besar ini berujar jika Karyawannya tetap ingin berpolitik, ia menganjurkan untuk tidak bekerja sebagai karyawan BUMD.

“Jadi, kalau ingin bebas berpolitik praktis, silahkan keluar dari PDAM, biar bebas,” kata Marojahan.

Marojahan juga mengatakan akan memberikan himbauan terarah kepada Karyawan yang bernaung di PDAM Tirta Nauli, agar tidak ada lagi tindakan yang mengacu kepada ketidaknetralan di Pilkada nantinya.

“Nanti setelah ini, saya akan menghimbau, jangan ada begitu lagi,” imbuhnya.

Kepala Satuan Pengawas Internal (KSPI) Tirta Nauli, Sahrul juga angkat bicara terkait hal ini dan mengatakan bilamana Karyawan menjagokan atau mendukung salahsatu calon Kepala Daerah nantinya, jangan mensosialisasikan ataupun menorehkan kalimat ajakan di publik ataupun sosial media.

“Ya, semisal secara pribadi mendukung salahsatu calon Kepala Daerah, sah-sah saja. Asal jangan diumbar di sosmed. Ini akan menjadi pertimbangan bagi teman-teman semua,” katanya.

Sementara itu, ketika awak media mencoba mengkonfirmasi oknum yang di maksud, yakni Imam Nawir, melalui sambungan selulernya membalas dengan nada bisa saja. Dan mengatakan dirinya masih sibuk bekerja di luaran.

“Ia, benar kenapa dengan postingan saya, kalau bisa kita jumpa. Biar kenal, tapi saat ini saya masih kerja,” jawabnya via selulernya pada Selasa (30/4/2024) sekira pukul 15.06 WIB.