Bacaria.id, Pemalang – Permasalahan sampah di kabupaten Pemalang masih terus berlanjut, distribusi pembuangan sampah pada tempat pembuangan akhir ( TPA ) yang berada di Dukuh Pesalakan, Desa Pegongsoran, Kecamatan Pemalang, saat ini belum mampu menampung pembuangan sampah rumah tangga dari 14 Kecamatan yang ada.
Perkembangan terkait penanganan sampah, tim bacaria.id mendatangi kantor Dinas lingkungan hidup kabupaten Pemalang untuk memperoleh informasi tetkini.
Menurut kepala UPTD kebersihan dan persampahan pada Dinas lingkungan hidup kabupaten Pemalang Nur Ali Sadikin, masalah sampah merupakan tanggung jawab bersama tidak hanya menjadi tanggung jawab Dinas terkait, tidak akan pernah tercapai penanganan sampah, apabila kesadaran akan membuang sampah pada tempatnya masih rendah di lingkungan warga.
“Sebagai contoh salah satunya adalah sampah yang dihasilkan dari para pedagang makanan dan minuman yang berjualan di tepi jalan, juga disetiap event ketika selesai berjualan mereka meninggalkan sampah dan ini diharapkan lebih bijak dalam memperlakukan sampah yang dihasilkan,” ujar Nur Ali.
Ketika ditanya penanganan sampah di kabupaten Pemalang dinilai lamban, dan masih terdapat banyaknya sampah di beberapa tempat belum bisa terangkut oleh armada, Nur Ali tidak menampik kenyataan itu.
“Iya sepakat itu memang harusnya tahun sebelumnya sudah bisa diprioritaskan untuk penangananya” jawabnya.
“Akan tetapi bukan berarti kami berdiam diri saja, kita terus mencari solusi dan berupaya untuk penanganan sampah yang di kecamatan Comal dan sekitarnya, kami terbuka barangkali ada informasi alternatif untuk penanganan sementara sampah di wilayah timur seperti Ulujami, Comal, Petarukan dan sekitarnya,” tuturnya.
Dikatakan oleh Nur Ali jika saat ini pemkab sudah mengadakan mesin Incenerator untuk menggiling dan menghancurkan sampah yang di tempatkan di kecamatan Moga, Bantarbolang dan Belik.
“Alat alat seperti buldozer dan Excavator di TPA Pesalakan juga sudah berfungsi untuk meratakan dan menata sampah, jika untuk pembakaran sampah saat ini kami prioritaskan penangananya dulu,” jelasnya.
Sementara itu ketua organisasi penyelemat lingkungan hidup Kawali Jawatengah Andi Rustono mengatatakan jika penanganan sampah di kabupaten Pemalang dinilai masih lamban.
“Penangananya masih lamban, dan masih banyak sampah di beberapa tempat berserakan,” katanya.