Tak Terima Lahannya Jadi Lokasi Penumpukan Kayu, Hotel PATRA Comfort Akan Portal Jalan Masuk

BacariaNews

Bacaria.id, Parapat – Management Hotel Patra Comfort berang dan tidak terima saat lahan miliknya dijadikan lokasi penumpukan kayu tak bertuan diduga ilegal yang berasal dari aktivitas penebangan kayu Pinus berbentuk gelondongan dengan ukuran 2-4 meter dari kawasan Desa Pardomuan Ajibata, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba.

Adapun lokasi yang dijadikan penumpukan material kayu gelondongan itu berada di bekas Lapangan Golf Girsang, Kelurahan Girsang, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun sehingga Management Patra membuat portal karena memasuki wilayah itu tanpa izin.

“Kami sangat tidak setuju dengan cara mereka ini, dan minggu lalu Kepala Desanya datang ke kami dan mengajukan surat permohinan izin lintas jalan dari lahan kita, lalu kami jawab, menunggu persetujuan dari pimpinan pusat,” ujar salah seorang Rombongan Patra Comfort yang mengecek lokasi, Kamis (13/06/2024).

“Ternyata dari informasi masyarakat, mereka sudah langsung melakukan aktivitas dan memasukkan alat-alat berat, dan langsung beroperasi lintas dari lahan kita,” lanjut Management.

Pihak Management Patra Comfort Parapat, didampingi salah seorang warga, P. Sihombing (57), dilokasi Eks Lapang Golf Parapat, tiba dilokasi sekitar pukul 15.00 Wib karena sudah janjian dengan pihak Kepala Desa yang berhubungan dengan penebangan kayu itu. Namun dari pihak mereka tidak tepat janji dan tidak datang, walau sudah ditunggu lebih dari 1 jam lamanya dilokasi tumpukan kayu.

“Setelah kita sabar menunggu tentu kita pulang dengan keputusan, kayu ini harus dikeluarkan dari lahan kita dan jalan akan kami Portal dari pada menimbulkan konflik sosial lainnya dan dikarenakan tidak ada persetujuan dari pimpinan kami,” ujar salah seorang dari rombongan Management.

Dari hasil amatan wartawan di lokasi penumpukan kayu gelondongan pinus, ditemukan sejumlah Jeregen kosong sisa BBM Solar, 1 unit Forklift, 1 Jonder, 1 truk Canter BK 3999 TU bermuatan kayu loging diameter 2 meter.

Sementara menurut informasi dari warga sekitar, penebangan pinus itu sudah berlangsung sekitar 1 minggu lebih, dan mereka mengeluarkan kayunya setiap jam Dua (2) dinihari.

“Terlihat Truk kayu yang berukuran 2 meter dibawa ke arah Toba dan yang berukuran 4 meter menuju arah P. Siantar,” ujar Sinaga, yang kebetulan berladang disekitar jalan Patra tersebut.