Bacaria.id, Sibolga – Pelayanan pihak Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BPTN) Cabang Sibolga dinilai sangat buruk dan menunjukkan sikap arogan dalam melayani nasabah. Hal ini ditunjukkan oleh Pimpinan Bank Pensiunan di Sibolga ini saat di kantornya dihadapan nasabah dan wartawan yang hadir di sana.
Kejadian ini mempertontonkan sikap arogan atau apatis seorang pimpinan Bank pada nasabahnya dan juga masyarakat. Pasalnya nasabah atas nama Nasrul Sinaga diduga hingga kini dipersulit untuk take over atau memindahkan kredit ke bank lain.
“Saya merasa dipersulit oleh Pimpinan BPTN Cabang Sibolga saat saya ingin melakukan take over. Adapun keinginan saya tersebut dikarenakan ingin mencari suku bunga yang lebih rendah lagi,” ucapnya kepada awak media pada Selasa (11/06/2024).
Nasrun Sinaga juga mengatakan bahwa pengajuan pelunasan itu telah diajukan kepada pihak BPTN sekitar akhir Maret 2024 lalu dan telah melakukan pembayaran pada nomor rekeningnya tepat pada tanggal 02 April 2024.
“Pengajuan saya lakukan pada akhir maret 2024 dan telah menyetorkan sejumlah uang untuk biaya pelunasan hutang beserta dengan pinaltinya di tanggal 02 April 2024,” tuturnya.
Kendati telah memasukkan sejumlah dana pelunasan ke rekening BPTN Cabang Sibolga, pensiunan pegawai Kelurahan Sorkam Kanan ini mengungkapkan bahwa pihak Bank tetap saja melakukan pemotongan gajinya meskipun telah berada di rekening BPTN.
“Gaji saja bulan Mei dan Juni tetap saja dipotong mereka, meskipun sudah saya masukkan uang itu ke rekening mereka. Seharusnya gaji saya tidak dipotong lagi,” ungkapnya.
Dari Maret sampai Juni 2024, pria lansia ini harus menempuh perjalanan Sorkam-Sibolga yang berjarak sekitar 30 Kilometer hanya untuk meminta pihak BPTN mengeluarkan surat sertifikat pelunasan.
“Nyaris dua bulan saya harus bolak balik sorkam-Sibolga nak, untuk meminta agar pihak Bank mengeluarkan surat lunas hutang saya,” katanya.
Sempat berjanji akan membantu Nasrul Sinaga dalam penerbitan surat lunasnya asalkan pria ini datang seorang diri dan tidak didampingi oleh awak media. Namun, janji tinggal janji, pihak BPTN tersebut hanya mengatakan kemungkinan ditanggal 25 Juni 2024 baru dikeluarkan surat lunas nasabahnya itu.
“Kupikirnya bawa kabar baik dia suruh aku datang ke Sibolga ini, ternyata dibohonginya aku nak, jauh kali aku datang kesini, belum makan saya dari tadi pagi karena saya takut terlambat menemuinya. Dipotong lagilah gajiku bulan Juli ini nak,” bebernya seraya berurai airmata.
Bukannya merasa iba dengan melihat perjuangan bapak tua tersebut, Irwansyah Harahap yang disebut sebut selaku Pimpinan BPTN cabang Sibolga malah bersikap arogan dan sok, bahkan membentak dan menunjuk-nunjuk jarinya kehadapan Nasabahnya.
“Sudah saya bilang, yang sudah tiga bulan saja, baru keluar semalam. Itu sistemnya, saya juga ngajukan keatas. Ini sudah 5 kali, 7 kali datang kesini. Ini Pers, bisa saja saya usir, mau 50 Pers pun bapak bawa kesini gak takut saya. Saya sudah bilang bulan tujuh, bawa satu orang lagi Tentara, pak,” ucapnya dengan nada arogan seraya mengancam akan mengusir Wartawan dari Bank yang dipimpinnya tersebut.