Bacaria.id, Toba – Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada warga korban banjir dan tanah longsor di Desa Simangulampe, Bakti Raja pada hari Senin, 4 Desember 2023.
Mewakili Dirut BPODT, Bambang Cahyo Murdoko selaku Direktur Keuangan, Umum dan Komunikasi Publik menjelaskan bahwa bantuan sosial dari Badan Pelaksana Otorita Danau Toba berupa beras, gula, minyak goreng, roti, telur, supermie, aqua, sikat gigi, odol, dan sabun.
“Bantuan dari BPODT diantar langsung oleh Kepala Divisi Komunikasi Publik, Nelson Lumbantoruan dan diterima oleh Camat Baktiraja beserta staf,” ungkap Bambang Cahyo.
Nelson Lumbantoruan membenarkan penyerahan Bantuan Sosial itu, dan diberikan sesuai dengan arahan Direktur Utama BPODT, Jimmy Bernando Panjaitan sebagai wujud kepedulian BPODT atas terjadinya musibah banjir dan longsor di Desa Simangulampe.
“Atas nama Direktur Utama BPODT, Bapak Jimmy Bernando Panjaitan, saya menyerahkan bantuan kepada masyarakat yang mengalami musibah banjir dan longsor dan menyampaikan pesan dari Bapak Jimmy Panjaitan bahwa BPODT turut prihatin dan berduka atas musibah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kekuatan dan kesembuhan bagi seluruh warga Desa Simangulampe,” pungkasnya.
Sebelumnya, Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan diterjang banjir dan longsor pada hari Jumat, 1 Desember 2023 sekitar pukul 21.00 WIB.
Sebagian warga Desa Simangulampe belum tidur dan mendengar ada suara gemuruh seperti dentuman keras hingga mereka keluar rumah.
Pahala Manullang salah seorang warga Desa Simangulampe mengaku bahwa pada malam itu dia belum tidur dan setelah mendengar ada seperti dentuman mereka segera keluar rumah.
“Ada suara-suara yang menjerit-jerit berteriak banjir….banjir…..langsung membangunkan istri dan anak-anak, segera mengeluarkan mobil dan lari ke rumah mertua di Kecamatan Pollung melalui Kecamatan Muara,” kenang Pahala.
Sementara itu Ramses Manullang seorang mantan Kepala Desa Simangulampe mengaku rumahnya habis diterjang banjir dan longsor malam itu.
“Saat banjir, rumah lagi tidak ada yang menempati, hanya disewakan bila ada orang yang mau menginap,” ungkapnya.
Rumahnya yang berlantai dua itu kini tidak terlihat sama sekali dan di atas tanah itu terdapat tumpukan batu-batu besar.
Diberitakan ada 14 orang yang hilang akibat banjir dan longsor itu, puluhan rumah hancur, sekolah, gereja, bahkan hotel, Hingga pada hari Selasa, 4 Desember 2023 baru tiga orang korban yang ditemukan meninggal dunia.
Sebanyak 50 keluarga yang tinggal di posko penampungan, mereka didampingi oleh petugas sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.