Bacaria.id, Jakarta – Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, menilai bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan memiliki kepemimpinan dan kecerdasan untuk memimpin Indonesia.
“Saya dukung yang terbaik yang bisa memperbaiki bangsa ini ke depan dan Anies salah satu yang punya rekam jejak itu. Orangnya punya leadership, kecerdasan; ini bangsa yang besar, (Anies) teguh pada pendirian, punya pengalaman, dan semua dipenuhi oleh Anies,” kata JK usai menerima kedatangan Anies di kediamannya di Jakarta Selatan, Sabtu (7/10/2023).
Anies memiliki paket komplet sebagai pemimpin. Anies pernah menjadi Rektor Universitas Paramadina periode 2007-2015, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 2014-2016, dan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
JK memberikan bekal multivitamin bagi Anies yang akan bertarung pada Pilpres 2024. Jika memenangi pilpres itu, maka Anies akan memimpin Indonesia dengan sekitar 270 juta orang penduduk, lebih banyak daripada Singapura dan Malaysia.
“Ini delapan kali dibanding Malaysia. Jadi, ini butuh orang bersinergi. Karena itu, saya kasih vitamin supaya stamina lebih kuat menghadapi empat bulan ke depan,” ungkap JK.
JK memberikan nasehat berbeda kepada Anies daripada kepada bakal capres lain yang menemuinya. JK mengatakan Anies harus lebih memperhatikan wilayah-wilayah yang berpotensi mendukungnya.
“Ini one man, one vote, kan. Tentu berikanlah orisinal. Kalau cinta kepada umat, bagaimana, bukan dibuat-buat. Kasih tahu rakyat bahwa saya begini dan tunjukkan bahwa kemampuan itu ada,” pesannya.
JK juga meminta Anies menjunjung tinggi prinsip agar pesta demokrasi setiap lima tahun di Tanah Air itu berjalan dengan baik.
Pada Sabtu pagi, Anies Baswedan, melakukan pertemuan sekitar 2,5 jam di kediaman pribadi JK di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.
JK juga berpesan agar anies & cak Imin harus saling mengisi.Rekam jejak atau track record keduanya harus bisa disinergikan.
“Setara, harus punya kemampuan yang sama. Kedua, ya harus juga punya track record yang baik dan pasangannya harus beda-beda pengetahuannya, jangan kalau sama gitu harus saling mengisi,” ucap JK.